Notification

×

Akhyar Akan Jadikan Masjid Menjadi Pusat Peradaban dan Kebangkitan Ekonomi Umat

Minggu, 11 Oktober 2020 | 20:15 WIB Last Updated 2020-10-11T14:23:29Z
Calon Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution saat bertemu puluhan nazir masjid yang hadir dalam muzakkarah pengurus BKM Masjid se-Kota Medan bersama Aliansi Masyarakat Cinta Masjid.
MEDAN (Kliik.id) - Calon Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution memiliki program membangkitkan perekonomian umat melalui rumah ibadah masjid. Tak hanya sebagai tempat untuk melaksanakan shalat, namun dirinya memiliki program bagaimana masjid bisa menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ekonomi umat.

Hal itu disampaikannya di hadapan puluhan nazir masjid yang hadir dalam muzakkarah pengurus BKM Masjid Sekota Medan bersama Aliansi Masyarakat Cinta Masjid (AMCM), Minggu (11/10/2020).

"Kreasi mengembangkan ekonomi keumatan adalah program yang ingin kami gairahkan jika nantinya dipercaya memimpin Kota Medan. Ini layak dilakukan dalam membantu jamaah yang kesulitan ekonomi. Bayangkan, di Medan ada 1200 masjid dan kita rata-ratakan memiliki saldo Rp 20 juta, maka ada Rp 24 miliar potensi yang mengendap. Jika dikapitalisasi menurut sistem ekonomi, dan dimanfaatkan ke ummat, maka umat akan selamat dari riba dan pinjaman rentenir," tegas Akhyar.

Akhyar mengatakan, Pemko Medan akan berpartner dengan masjid baik dalam hal pendataan dan sebagainya untuk pengembangan keumatan, sehingga tak ada lagi umat yang kesulitan secara finansial.

"Misalnya ada ummat yang memiliki usaha namun tak bisa berjualan karena sakit atau hal lain, dan mereka butuh modal, dan ini layak dibantu dari pengelolaan uang kas masjid. Jadi tak hanya konsen di pembangunan fisik masjid saja, tapi juga membantu mengembangkan ekonomi ummat. Mari kita kembangkan ekonomi ini secara syariah tanpa menyalahai aturan," terang Akhyar.

Karena, menurut Akhyar, masjid adalah pusat keutamaan pergerakan ummat, tidak hanya shalat semata tapi juga pergerakan lain yang bermanfaat untuk umat.

"Seperti juga program ATM beras yang sudah ada dan baru berjalan di dua masjid. Jamaah dalam hal ini menyumbang beras dan jamaah lain yang membutuhkan memanfaatkannya dengan kartu yang didapat lewat program pendataan. Ini kan cukup positif, karena jamaah yang ingin mengambil beras harus Subuh berjamaah dulu, selain meramaikan masjid juga tak ada lagi kita dengar umat yang lapar. Hal-hal seperti inilah yang akan terus kita kembangkan," sebut Akhyar. (Rls)
×
Berita Terbaru Update