![]() |
Foto korban semasa hidup |
Wanita yang menetap di Dusun 11, Desa Simpang Empat, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumut, dikabarkan tewas setelah dibunuh oleh pria asal Indonesia yang juga kerja di Malaysia.
Ibu korban, Sri Dewi (47), menceritakan, awalnya korban sempat tidak dapat dihubungi karena mengganti nomor WhatsApp. Kakak korban, Dinda Sirait (20) yang juga di Malaysia memberitahukan perihal pergantian nomor tersebut.
"Kata kakaknya si Dinda, Lisa ganti nomor WhatsApp, kemudian dia kabari kalau Lisa baik-baik saja," ujar Sri Dewi seperti dilansir dari Tribun Medan, Selasa (29/12/2020).
Dijelaskan Sri, ada sebuah pesan yang membuatnya terenyuh, dimana Lisa mengatakan di status media sosialnya bahwa dirinya akan dipinang oleh malaikat maut.
"Aku akan dipinang malaikat maut, aku akan dibawa oleh malaikat maut, aku dipinang dengan kain putih. Itupun nggak dikirimnya, setelah ini baru ketahuan," kata Sri.
Ia mengaku, saat Hari Ibu, yang merupakan satu hari sebelum Lisa meninggal dunia, dia juga tidak berkomunikasi dengan anaknya.
"Hari Ibu, nggak ada komunikasi dengan dia. Karena ganti WA. Kenapa FB Lisa nggak ada timbul? Itulah Dinda kasih tahu kalau Lisa ganti WhatsApp," katanya.
Keterangan kerabat korban
Mariadi, salah satu kerabat Lisa, menceritakan bahwa awalnya terduga pelaku mengunci pintu kamar Lisa dari dalam, dan melarikan diri melalui kaca.
"Seorang pria turun dari atas dengan pipa, dengan baju yang berlumuran darah," kata Mariadi.
Dijelaskan Mariadi, awal peristiwa itu terjadi pada saat Dinda (kakak korban) dan Tika (Sepupu) hendak membeli makan.
"Lisa sudah diajak, tapi mungkin dia lelah, dia memilih untuk tinggal dikamar. Jadi ditinggallah si Lisa sendirian di kamar," jelasnya.
Kemudian, pada saat keduanya kembali, ada seseorang memberitahukan bahwa ada seorang pria yang keluar dari jendela kamar yang ditempati ketiganya dengan baju yang berlumuran darah.
"Tapi karena tidak mempercayainya, Dinda langsung masuk dan melihat bahwa kamar adiknya itu sudah dikunci dari dalam," ujarnya.
Kemudian, saat didobrak, terlihat Lisa sudah berlumuran darah dengan sebuah benda yang tertancap ke lehernya.
"Berdasarkan informasi yang kami dapat, terakhir senjatanya tembus leher," ujarnya menceritakan.
Terbujuk rayu agen TKI
Sebelumnya, dalam penjelasan Dewi (47) ibu korban, korban tewas mengenaskan pada Kamis(24/12/2020) di sebuah kamar kontrakan di daerah Klang, Selangor, Malaysia.
Ia menyesalkan kejadian itu terjadi kepada anak ke-5 nya itu. Menurutnya, awal mula kepergian tersebut, anaknya diminta untuk tidak berangkat ke Malaysia.
"Si Kesuma Hayati Aulia Sirait ini masih bisa dibilang untuk tidak berangkat ke Malaysia. Namun kakaknya (Dinda) tetap bersikeras mau berangkat dan minta dicarikan agen," katanya, Sabtu (26/12/2020) lalu.
Dalam pengurusan paspor, Kesuma Hayati Aulia Sirait dan kakaknya dibuatkan dengan paspor pelancong ataupun turis.
"Kemarin itu udah saya bilang gak usah pergi. Tapi agennya itulah maksa harus jadi. Sehingga si kakak minta berangkat," katanya sembari menatapi foto anaknya.
Video viral
Video seorang perempuan menangis histeris di halaman sebuah rumah toko (ruko) viral di media sosial (medsos).