 |
| Sandiaga Uno |
JAKARTA (Kliik.id) - Sandiaga Uno ditunjuk sebagai menteri pariwisata dan ekonomi kreatif pada periode sulit. Dia mendapatkan pesan khusus dari Presiden Joko Widodo, apa saja?
Sandiaga ditunjuk untuk menggantikan Wishnutama Kusubandio sebagai menprekaf pada Selasa (22/12/2020), saat pandemi virus Corona belum usai. Dan, pariwisata merupakan sektor paling terpukul oleh wabah COVID-19.
Usai ditunjuk menjadi menparekraf, Sandi membeberkan pesan Presiden Jokowi kepadanya. Apa itu?
"Presiden menitipkan dua pesan, yang boleh dikatakan, sangat fundamental. Yang pertama, fokus pada 5+5 destinasi super-prioritas, 5 super-prioritas yang menyusul, pastikan seluruh aspek dari destinasi tersebut bisa dikemas dengan baik," kata Sandiaga di Jakarta tadi malam.
Lima destinasi superprioritas yang dimaksud Presiden Jokowi itu adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
Sandiaga bilang Presiden Jokowi berharap agar semua sektor di lima destinasi wisata superprioritas itu bisa dikelola dengan sip. Baik infrastruktur, seni budaya, fashion, dan bidang lainnya, bisa dikelola dengan baik dan semakin maju.
"Presiden menyampaikan bahwa ini adalah prioritas kita dan presiden juga mengharapkan ada full of calendar event. Ke depan baik dari skala kecil, mingguan, skala menengah (atau) bulanan dan skala yang ultras, (yaitu) kelas dunia itu, tahunan, itu calendar of event yang diharapkan presiden," katanya.
Sandi juga menyebut pesan Jokowi lainnya, yakni agar sektor pariwisata bukan hanya bertahan dan pulih. Tapi, bisa semakin maju dan menjadi lokomotif untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Selain dari Presiden Jokowi, Sandiaga mendapatkan pesan khusus dari Wapres Ma'ruf Amin. Wapres Amin berharap agar di bawah Sandiaga Uno ekonomi kreatif bisa membuka lapangan pekerjaan dan menjadi sektor unggulan.
"Karena kuliner, fashion dan sektor lainnya ini diharapkan menjadi sektor unggulan yang bisa mengatasi COVID-19. Pak Wapres juga menitip mengenai wisata halal dan wisata religi," ujar Sandiaga.
Sandi bilang tidak akan melakukan pemutihan terhadap program yang telah dibuat Wishnutama dan menparekraf sebelumnya.
"Yang masih kurang ditambahkan, yang baik diapresiasi, yang kurang dikoreksi. Setelah inovasi mungkin adaptasi karena kita bicara COVID-19," ujar Sandiaga. (Detik)
