![]() |
Menteri Keuangan Sri Mulyani |
JAKARTA (Kliik.id) - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap kondisi ekonomi dunia di tengan pandemi Corona yang belum usai. Tahun depan, ekonomi sudah mulai pulih meski belum optimal.
"Kalau kita negara-negara, lihat dari berbagai zona atau regional mengalami kontraksi yang sangat dalam yaitu -5,8% untuk tahun 2020 dan tahun depan diperkirakan akan pulih ke -3,9%," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA yang disiarkan lewat akun YouTube Kementerian Keuangan, Senin (21/1/2/2020).
Di kawasan Eropa, Sri Mulyani mengatakan, ada kontraksi ekonomi yang cukup dalam hingga minus 8,3%.
"Kita lihat seperti Inggris Perancis Jerman Itali Spanyol itu adalah negara-negara Eropa Barat yang terbesar mereka mengalami kontraksi nya luar biasa dalam. Oleh karena itu Eropa memang mengalami kontraksi sangat dalam tahun ini yang diperkirakan mencapai 8,3%. tahun depan akan boleh di 5,2," tambahnya.
Sementara untuk negara emerging market, minus diperkirakan mencapai 3,3%, Sementara negara ASEAN diproyeksi minus 3,4% di 2020 ini.
"Ini menggambarkan telah terjadi perubahan arah ekonomi yang sangat dramatis pada tahun 2020 ini yang menyebabkan kontraksi across the board atau seluruh negara di dunia," kata Sri Mulyani.
"Kalau kita lihat bernegara juga kita melihat setiap negara mengalami kontraksi seperti Amerika Serikat China dalam hal ini Cina masih positif sedangkan India kontraksinya cukup dalam di 10,3%, Malaysia di 6,0%, Filipina 8,3% kontraksi dan Singapura di minus 6%. Indonesia ada di Kisaran antara minus 1,7% hingga minus 2,2%. Dalam hal ini menjadi range yang kementerian keuangan melihat terutama sampai dengan minggu kedua bulan Desember ini yaitu outlook kita di -1,7% hingga minus 2,2%," tuturnya. (Detik)