Notification

×

6 Warga Tewas Hirup Gas Beracun di Madina, Bupati: Kita Sudah Minta Cek tapi Tak Diizinkan Masuk

Senin, 25 Januari 2021 | 19:13 WIB Last Updated 2021-01-25T14:57:24Z
Lokasi sumur yang mengeluarkan gas beracun di Madina, Sumatera Utara.
MADINA (Kliik.id) - Kebocoran gas milik perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi milik PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power) di Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, merenggut nyawa 6 orang.

Bupati Madina Dahlan Nasution, mengatakan, empat hari lalu sudah meminta jajarannya untuk melakukan pengecekan di sekitar lokasi perusahaan.

Sebab, kata Dahlan, ada informasi dari warga bahwa telah terjadi kebocoran gas. Akan tetapi, saat akan melakukan pengecekan, jajarannya tidak diizinkan masuk.

"Kita empat hari lalu sudah minta untuk masuk ke dalam untuk cek perusahaan, karena ada laporan bahwa dugaan bocor," ujar Dahlan kepada wartawan, Senin (25/1/2021).

Menurutnya, kebocoran gas ini diduga terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Akibatnya, belasan orang pingsan dan enam dinyatakan meninggal dunia lantaran menghirup gas beracun.

Setelah adanya kejadian ini, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Polres Madina guna mencari kebenaran.

"Nanti malam kita akan rapat untuk mencari kebenaran," katanya.

Sebelumnya diberitakan, masih 4 orang warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Mandailing Natal (Madina) tewas diduga keracunan gas beracun.

Dari informasi yang dihimpun, korban berada di persawahan Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi. Lokasi sawah warga tersebut hanya berjarak 100 meter dari pipa gas milik OTP yang bocor.

Salah satu kerabat korban yang meninggal Fatimah menceritakan, sebelumnya para pekerja perusahaan meminta izin untuk membuka lubang gas bumi. Namun sekitar pukul 12.00 WIB, tiba-tiba gas mulai keluar dan menyebar karena dibawa angin.

"Mungkin beracun, orang yang ada di situ menghirup kemudian pingsan," kata Fatimah.

Saat peristiwa terjadi, lanjut Fatimah, ada empat orang yang meninggal dunia usai menghirup gas beracun tersebut. Sementara puluhan orang lainnya pingsan dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

"Yang meninggal dunia ini ada 4 orang. Kalau kami yang satu pondok itu ada enam orang," ucapnya. (Rls)
×
Berita Terbaru Update