Notification

×

Harga Padi Anjlok, Ini Kata Ketua DPRD Sergai

Selasa, 19 Januari 2021 | 22:53 WIB Last Updated 2021-01-19T17:17:26Z
Ketua DPRD Sergai Riski Ramadhan Hasibuan
SERDANGBEDAGAI (Kliik.id) - Indonesia akan mengalami fenomena La Nina yakni cuaca musim hujan dengan in
tensitas yang tinggi. Salah satunya wilayah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara.

Resiko kegagalan panen cukup tinggi karena di beberapa wilayah tanaman padi banyak yang terendam banjir. Akibat curah hujan tinggi, harga gabah bisa anjlok di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

"La Nina akan menyebabkan curah hujan yang sangat tinggi, bahkan dapat memicu banjir. Hal ini akan memperbesar risiko kegagalan panen, khususnya bagi petani padi mengingat padi adalah tanaman yang tidak boleh kelebihan air. Di samping itu, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) akan semakin meningkat karena kelembaban tinggi," ujar Ketua DPRD Serdang Bedagai, Riski Ramadhan Hasibuan, kepada wartawan, Selasa (19/1/2021) malam.

Pernyataan itu menanggapi keluhan petani soal harga gabah anjlok. Dijelaskan Riski, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama Oktober 2020, rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp 4.815 per kg atau turun 1,56 persen dan di tingkat penggilingan sebesar Rp 4.928 per kg atau turun 1,34 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.

"Artinya fenomena La Nina yang terjadi di sejumlah wilayah di Sergai, membuat produsen beras akan mengakibatkan harga gabah semakin anjlok di bawah HPP," ujarnya.

Politisi Partai Gerindra itu berharap agar Pemerintah Kabupaten Sergai dapat mengambil beberapa langkah antisipasi seperti penyerapan hasil panen dengan harga yang layak, hingga bantuan kegagalan panen.

"Nanti akan saya teruskan ke Komisi B yang bermitra kerja dengan Dinas Pertanian. Intinya, secara mekanisme lembaga DPRD Sergai, akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pertanian Sergai," tutup Riski. (Rls)
×
Berita Terbaru Update