Screenshot posting-an viral wanita temukan goni isi kepala kucing di Medan. |
MEDAN (Kliik.id) - Polisi hingga aparat dari Pemko Medan turun tangan mengusut kasus rumah jagal kucing yang diduga menjual daging kucing untuk dimakan. Ke mana sebenarnya pemilik rumah jagal kucing itu menjual daging tersebut?
Camat Medan Denai Ali Sipahutar mengatakan pihaknya sedang mengecek ke mana rumah jagal kucing itu menjual daging dari hewan yang dipotongnya. Pihaknya mengaku baru mendapat info soal rumah jagal kucing setelah peristiwa itu viral.
"Ini lagi dicek Kepling (Kepala Lingkungan) ke lapangan. Belum ada yang tahu (daging kucing dijual ke mana)," ucap Ali, Jumat (29/1/2021).
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi juga mengatakan pihaknya masih menelusuri ke mana daging kucing dijual oleh pemilik rumah jagal itu. Pemilik rumah jagal, NS, terancam jerat pidana.
"Bisa kita kenakan Pasal 362 (KUHP) untuk pencuriannya, kemudian 302 (KUHP) itu untuk penganiayaan hewan peliharaan," ujar Hadi.
Rumah jagal kucing itu terletak di Jalan Tangguk Bongkar VII, Medan Denai. Keberadaan rumah jagal kucing ini terungkap setelah ada posting-an Sonia di akun Instagram-nya pada Rabu (27/1/2021).
Dia mengunggah foto-foto potongan tubuh hingga kepala kucing yang sebagian telah dikuliti.
Sonia, yang dihubungi pada Kamis (28/1/2021), membenarkan peristiwa yang diunggahnya itu. Dia meminta agar penjelasan dikutip dari posting-annya.
Sonia menceritakan penemuan karung isi kucing yang dikuliti itu berawal saat dirinya mencari kucingnya, Tayo. Sonia menyebut Tayo sudah hilang selama 2 hari.
"Setelah bertanya-tanya ke sana dan kemari, akhirnya ada yang lihat kucing saya dimasukkan dalam goni," tulis Sonia.
Dia mengatakan orang yang menangkap kucingnya itu disebut sudah sering mencuri kucing untuk dijual. Dia kemudian datang ke lokasi yang dimaksud dan menemukan potongan tubuh kucing dalam karung.
Saat tiba di rumah yang dimaksud, pemilik rumah mengaku kalau benda dalam karung di depan rumahnya adalah daging anjing. Namun, Sonia tak percaya dan membukanya.
"Setelah membukanya kami melihat banyak kepala kucing, bahkan ada kucing yang sedang hamil juga," ujar Sonia.
Warga setempat, Anggiat Sipahutar, mengatakan orang yang tinggal rumah itu sering memotong kucing. Anggiat menyebut kucing itu dipotong untuk dijual dagingnya.
"Untuk dijualnya, untuk dimakannya, untuk cari makannya," tuturnya. (Dtk)