Notification

×

Singgung Fidel Castro, Mega Minta Bangun RI Mulai dari Desa

Minggu, 10 Januari 2021 | 18:28 WIB Last Updated 2021-01-10T13:31:56Z
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat pidato secara virtual pada HUT ke-48 PDI Perjuangan.
JAKARTA (Kliik.id) - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan keluh-kesahnya terkait kondisi Indonesia kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mega meminta Jokowi membangun Indonesia bisa dimulai dari desa.

Mega menilai desa merupakan ujung tombak pemerintahan yang berada di garda terdepan pelayanan publik, sekaligus tempat hidupnya tradisi dan adat istiadat. Menurutnya, desa juga menjadi taman sari kearifan lokal nusantara, sumber kebudayaan dan kepribadian bangsa.

"Masa pandemi ini mengingatkan kita bahwa membangun Indonesia harus mulai dari desa. Di mulai tentunya dengan pendataan desa yang presisi, yang datanya akurat. Sudah waktunya Indonesia memiliki sebuah data yang komprehensif," kata Mega dalam acara HUT ke-48 PDI Perjuangan, Minggu (10/1/2021).

Mega mengenang terkait peristiwa penyerangan teluk babi di Kuba. Dia berbicara soal Ketua MPR Kuba menjelaskan mengapa Amerika gagal menyerang Kuba.

"Kenapa itu dapat digagalkan? Jadi pendek cerita ketua MPR-nya bilang karena ternyata desa itu di sana itu sangat mereka ketahui. Jadi ketika pasukannya akan mendarat dengan kapal amfibi, ada nelayan. Itu ternyata mereka itu begitu cintanya kepada bangsa dan negara itu mereka sudah merasa curiga, lalu lapor ke kepala desanya, lalu kepala desa itu pada waktu itu... ini cara pertahanan keamanan di Kuba itu boleh langsung telepon ke... katakan ke Pak Jokowi, dan itu ada datanya. Jadi Pak Jokowi tinggal mengatakan waktu itu Fidel Castro bilang 'Go'. Go itu apa? Langsung rakyat ikut mempertahankan," jelasnya.

"Bayangkan itu desa loh, bukan maksudnya mau tiru-tiru, tapi inilah yang saya lihat betapa desa itu garda terdepan," imbuh Mega.

Lebih jauh, Mega menyinggung terkait pembangunan desa berbasis data komprehensif dapat menjadi tepat guna, tepat sasaran, transparan, dan akuntabel di segala bidang kehidupan.

Menurutnya, program berbasis data itu harus dari hasil research nasional yang dapat dipertanggungjawabkan secara ideologi, etis, dan ilmiah.

Mega menyebut sudah saatnya Indonesia memiliki data tunggal yang dapat digunakan oleh semua kementerian dan lembaga. Pendataan itu, menurut dia, harus dimulai dari desa dengan melibatkan partisipasi warga agar mampu menggambarkan secara nyata kondisi dan kebutuhan rakyat yang sesungguhnya.

"Bung Karno selalu mengingatkan bahwa desa salah satu benteng pertahanan negara. Kebijakan dan program harus lah menitikberatkan pada pemberdayaan desa. Saya merasa senang ada dana untuk desa, tapi ini perlu di-update terus, perlu dicarikan apa yang dapat betul tepat sasaran dengan dana desa yang ada ini," pungkasnya. (Dtk)
×
Berita Terbaru Update