![]() |
Wakil Sekretaris SAPMA PP Kota Tebingtinggi Anugrah Hasibuan (Kanan). |
TEBINGTINGGI (Kliik.id) - Menjelang proses rekomendasi persetujuan DPRD Kota Tebingtinggi terkait hibah lahan eks Akbid Pemko ke UIN-SU, Satuan Pelajar & Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) Kota Tebingtinggi meminta DPRD agar membatalkan rekomendasi.
SAPMA PP meminta DPRD sebaiknya membahas pembangunan Universitas sendiri di Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara ini.
"DPRD harusnya mendorong pembangunan Universitas di Tebingtinggi agar dapat meningkatkan PAD Kota yang masih terbilang kecil serta memberdayakan SDM yang ada. Hari ini banyak saya jumpai anak muda yang memiliki SDM yang baik, tetapi karena peran pemerintah yang kurang baik mereka malah keluar dari Tebingtinggi," ujar Wakil Sekretaris SAPMA PP Kota Tebingtinggi Anugrah Hasibuan.
"Jangan sampai kedepan Tebingtinggi ini menjadi kota mati terkait dampak jalan tol trans Sumatera. Sudah seharusnya Tebingtinggi memiliki Universitas sendiri, bukan malah memberikan aset ke Univeritas yang sudah mumpuni," tegasnya.
Menurut Anugrah, secara finansial UIN-SU juga sedang membangun kampus yang lebih besar di daerah Tuntungan, Kabupaten Deliserdang.
Seharusnya, kata Anugrah, Pemko Tebingtinggi membangun Unversitas sendiri, bukan malah memberi ke pihak yang sudah mumpuni.
"Kita harus segera memikirkan dampak dari Tol Trans Sumatera ini, jangan sampai Kota Tebingtinggi jadi kota mati. Selain di bidang kuliner dan ekonomi, saya rasa pemerintah harus melakukan terobosan di bidang pendidikan agar mampu memberikan peningkatan PAD. Apalagi, kabupaten tetangga seperti Serdang Bedagai dan Batubara belum memiliki Universitas. Ini akan berdampak bagi perkembangan Universitas yang kita bangun sendiri, ibaratkan sistem ekonomi dari hulu ke hilir," ungkapnya. (Rls)