Notification

×

Organisasi Cendikiawan dan Pemuda Nyatakan Dukungan Bangun UIN-SU di Tebingtinggi

Kamis, 11 Februari 2021 | 16:06 WIB Last Updated 2021-02-11T10:06:33Z
AMTT menyatakan dukungan pembangunan UIN-SU di Kota Tebingtinggi.
TEBINGTINGGI (Kliik.id) - Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan, menerima kunjungan audiensi dari berbagai organisasi seperti Aliansi Mahasiswa Tebing Tinggi (AMTT), Al- ittihadiyah dan lainnya dalam rangka mengulas kajian pembangunan UIN-SU dan menyatakan sikap dukungan.

Pertemuan dilakukan pada Kamis (11/2/2021) di Lantai IV, Gedung Balai Walikota. Hadir juga Kepala Dinas Kominfo Kota Tebingtinggi, Dedi Parulian Siagian dan Kepala Badan Kesbangpol Kota Tebingtinggi Zubir Husni Harahap.

Dalam pertemuan tersebut, Umar menjelaskan tentang perjalanan awal rencana Pembangunan UIN-SU di lokasi bekas Gedung Akademi Kebidanan (Akbid) Pemko Tebingtinggi ini.

Umar menyampaikan bahwa Akbid Pemko Tebingtinggi dahulunya dibangun atas ijin Pemerintah Pusat untuk meningkatkan SDM di daerah.

"Sesudah Akademi Kebidanan ini berdiri, pada tahun 2014, muncul Undang-Undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pembagian urusan pendidikan ini dibagi 3. Tingkat pertama TK sampai SMP urusan pemerintah kabupaten/kota, tingkat SMA, SMK, SLB urusan pemerintah provinsi, Perguruan Tinggi urusan Pemerintah Pusat. Karena Undang-undang itu terbit maka munculah ketentuan 3 menteri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, yang menyatakan Akademi Kebidanan itu dibatasi masa operasinya sampai pada tahun 2020, setelah itu Akbid tidak boleh beroperasi," kata Umar.

"Pemerintah kota/kabupaten tidak boleh mengurus Pendidikan Tinggi, oleh karena itu kita menginginkan SDM di Tebingtinggi ini meningkat. Kita punya aset, sudah dibangun sekolahnya seperti itu. Oleh karena itu, kita pergi ke Universitas Sumatera Utara (USU), supaya USU buka di Tebingtinggi. Tidak jadi, karena alasan operasional dan personal tak cukup orang untuk mengoperasionalkannya dan cost-nya yang bolak balik. Kita pergi ke Kementerian Kesehatan, mereka sudah tak mampu lagi karena dalam situasi Covid-19, fokus untuk penanganan. Kementerian agama kita pergi bahwa kita berminat agar UIN bisa dibuka di Kota Tebingtinggi ini, mereka menyatakan akan segera membuka disini, dengan demikian operasinya tinggal mereka laksanakan, kalau kita menyerahkan itu kepada mereka," jelas Umar.

"Kita pergi ke Jakarta, kita baru menandatangani kesepakatan (letter of intent), disamping bersama dengan tim melihat aset apa yang akan diserahkan. Kemudian, setelah dihitung aset tersebut berjumlah 15 miliar. Maka harus mendapat persetujuan dan rekomendasi dari DPRD, diberikan penjelasan kepada DPRD," sambungnya.

Ditambahkan Umar, ada efek yang didapatkan kalau UIN-SU ada di Kota Tebingtinggi. Yang pertama, UIN ini Universitas Negeri. Kedua, UIN ini bukan lagi merupakan universitas yang fokusnya hanya kepada agama saja. Ketiga adalah bahwa SDM anak Kota Tebingtinggi akan meningkat, karena adanya perguruan Tinggi Negeri.

Keempat, bagi masyarakat yang tidak mampu sangat membutuhkan dan menguntungkan tidak lagi perlu kos di kota Medan dengan transportasi yang cukup tinggi. Kelima, anak sekitar Tebingtinggi bisa sekolah di Tebingtinggi. Keenam, tentunya dengan banyaknya anak mahasiswa, pertumbuhan ekonomi di daerah akan tumbuh dan berdiri.

"Ini semuanya bukan untuk perseorangan, tapi untuk anak Tebingtinggi kedepan, apalagi Kementerian Agama menyatakan kalau ini memang sudah terwujud, nanti mereka akan bangun kampus lebih baik, mereka sambut dengan 2 fakultas, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam, tak tertutup nanti fakultas berikutnya," kata Umar.

Dalam audiensi tersebut, Ketua Aliansi Mahasiswa Tebing Tinggi (AMTT) Peter Munthe menyatakan, pihaknya mendukung, karena kemajuan suatu kota juga harus didukung dengan kemajuan Sumber Daya Manusia-nya.

"Tentunya kita harus memiliki tempat untuk kuliah untuk bersekolah," ujar Peter.
Pada kesempatan yang sama, Umar juga menerima pernyataan dukungan dari kalangan cendikiawan dan pemuda yakni Ketua Dewan Pengurus Daerah Al-Ittihadiyah, Barisan Muda Al-Ittihadiyah, Angkatan Putri Al-Washliyah, Pengurus Daerah Al-Washliyah, Pengurus Daerah Ikatan Guru dan Dosen Al-Washliyah, Pengurus Daerah HIMMAH Al-Washliyah dan Pengurus Daerah Ikatan Pelajar Al-Washliyah. (Rls)
×
Berita Terbaru Update