![]() |
Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan apresiasi dukungan PC HIMMAH terhadap rencana pembangunan UIN-SU di Kota Tebingtinggi. |
TEBINGTINGGI (Kliik.id) - Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan mengapresiasi dukungan Pimpinan Cabang (PC) Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Kota Tebingtinggi, terkait eks Gedung Akademi Kebidanan (Akbid) Pemerintah Kota Tebingtinggi, yang dialihkan untuk Gedung Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU).
"Apresiasi kami, Pemerintah Kota Tebingtinggi atas dukungan dari PC HIMMAH Kota Tebingtinggi terkait hibah gedung eks Akbid ini, yang mana ini akan dialihkan sebagai Gedung UIN-SU. Semua tahap pengalihan telah dilakukan sesuai prosedur dan aturan Undang-undang yang berlaku, hanya menunggu pengesahan DPRD Kota," ujar Umar dalam rilis yang diterima, Jumat (5/2/2021).
"Ini merupakan pendorong semangat, moriil untuk kami, Pemerintah Kota Tebingtinggi, agar semakin giat dalam membangun dan memajukan kota yang kita cintai ini dan harapan saya agar organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan dapat menjadi pelopor penegakan aturan," sambungnya.
Umar juga mengharapkan mahasiswa dan pemuda agar menjadi contoh di tengah-tengah masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19.
"Salah satunya senantiasa memakai masker saat beraktifitas sebagai upaya efektif mencegah penularan virus Corona," tutupnya.
Kepada Umar, Pimpinan PC HIMMAH Kota Tebingtinggi, J. Meidianda mengatakan, pihaknya memiliki pandangan tersendiri terkait hibah aset tersebut.
PC HIMMAH Kota Tebingtinggi menyatakan langsung dukungannya dan meminta Pemerintah Kota Tebingtinggi segera melakukan proses hibah tersebut sesuai peraturan yang berlaku.
Pria yang sedang menempuh pendidikan pasca-Sarjana di UIN-SU ini berkomentar bahwa, hal tersebut adalah terobosan dari Pemerintah Kota Tebingtinggi yang harus tetap didukung untuk meningkatkan kualitas SDM dalam bidang pendidikan.
"Saya atas nama pengurus HIMMAH menyampaikan bahwa akan banyak manfaat yang hadir di Kota Tebingtinggi jika pihak UIN-SU segera membuka kampusnya di Kota Tebingtinggi," ucap Meidianda.
Menurutnya, aset yang dihibahkan juga untuk Negara yang dalam hal ini adalah UIN-SU di bawah Kementerian Agama dan bukan ke pihak swasta sehingga tidak ada yang harus dikhawatirkan.
"Hadirnya kampus negeri di Kota Tebingtinggi juga menguntungkan anak-anak Tebingtinggi yang ingin berkuliah di kampus negeri namun terkendala biaya akomodasi. Jadi ketika Pemerintah Tebingtinggi mewujudkan visi dan misi Kota Tebingtinggi meningkatkan kualitas pendidikan, dan membangun kota jasa, terlebih dalam sektor pendidikan serta berdampak pada sektor perekonomian, maka HIMMAH siap mendukungnya," ungkapnya.
Dikatakannya, aset tersebut merupakan bekas tempat pendidikan dan dimanfaatkan juga untuk pendidikan.
"Jadi ini merupakan kesempatan yang harus segera diaminkan, sehingga pihak UIN-SU tidak melirik kabupaten dan kota lain untuk membangun kampusnya. Kalau kita membangun kampus sendiri bagaimana mungkin bisa, karena kita tidak didukung lahan yang luasnya hampir sekitar 20 hektar, mustahil hal tersebut dilakukan. Ini adalah kesempatan emas yang harus kita syukuri, maka HIMMAH melalui kesempatan ini sangat berharap kepada DPRD Kota Tebingtinggi untuk menyetujui hibah tersebut," tutupnya.
Sebelumnya diketahui, mengikuti kebijakan Pemerintah Pusat bahwa pendidikan tinggi termasuk sekolah kebidanan menjadi urusan Pemerintah Pusat dan bukan Pemerintah Daerah lagi, maka supaya tetap ada Pendidikan Tinggi Negeri di Kota Tebingtinggi, maka Pemko Tebingtinggi mengusulkan pembangunan Cabang Pendidikan Tinggi ke beberapa Kementerian.
Kemudian, Kemenag menerima usulan tersebut untuk membangun cabang di Kota Tebingtinggi melalui UIN-SU dengan catatan hibah aset Pemko Tebingtinggi bekas akbid tersebut kepada Kemenag dan kemudian menjadi bagian dari pengelolaan Kemenag dan UIN-SU. (Rls)