![]() |
Doa bersama di Kota Tebingtinggi |
TEBINGTINGGI (Kliik.id) - Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, menggelar doa bersama 'Mengetuk Pintu Langit' dengan tema 'Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa Membebaskan Bangsa Indonesia, Sumatera Utara dan Masyarakat Kota Tebing Tinggi dari Wabah Covid-19' di Ruang Aula Lantai IV Gedung Balai Kota, Senin (29/3/2021).
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua DPRD Tebingtinggi HM Azwar, Kapolres Tebingtinggi AKBP Agus Sugiyarso, Danramil 13/TT Kapten Inf Budiono mewakili Dandim 0204/DS, Kasi Datun Tulus Sianturi mewakili Kajari Tebingtinggi, Kepala Kanwil Kementerian Agama Tebingtinggi Julsukri Mangandar Limbong, Kadis Kominfo Dedi Siagian, perwakilan tokoh agama dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutan Kepala Kementerian Agama Kota Tebingtinggi Julsukri Mangandar Limbong, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan agar terlepas dari pandemi Covid-19.
"Sengaja kami buat kegiatan ini dengan memanjatkan doa bersama seluruh agama yang ada di Kota Tebingtinggi, tentunya agar kita terbebas dari wabah Covid dan juga masalah-masalah yang kita hadapi di Negara ini bisa selesaikan dengan baik. Karena kami berpikir, sebagus mana negara itu, kalau tidak dihuni oleh masyarakat yang toleran, daerah tersebut tidak akan lama," kata Julsukri.
"Dengan melaksanakan doa bersama ini, semoga pandemi Covid-19 akan selesai, semoga kerukunan umat beragama dan semoga masalah-masalah yang ada di negara ini bisa kita selesaikan dengan bijaksana," ujarnya.
Sementara, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan dalam sambutannya mengatakan bahwa pandemi Covid-19 belum tahu kapan berakhirnya dan masih ada mutasi dari generasi-generasi baru.
"Indonesia sendiri saat ini sedang gencar - gencar melakukan vaksin hingga pemerintah juga berusaha mengejar target bagaimana satu juta perhari, tapi kemarin hanya 500 ribu, sehingga pasti akan tersendat vaksinasi yang akan datang, diperkirakan vaksinasi ini akan selesai pada akhir tahun 2021," kata Umar.
Umar menjelaskan, liburan selama pandemi Covid menyebabkan banyak degradasi pendidikan.
"Wajiblah untuk berdoa kepada Tuhan, tentunya dengan menurut agama dan kepercayaan masing-masing dan juga tidak kena gelombang ketiga seperti di Eropa," ujar Umar.
"Kebersamaan kita, keihlasan kita, kemauan kita untuk sama-sama berdoa, agar semuanya terhindar dari pada musibah Covid-19 ini dengan sebaik baiknya. Kedua kita juga baru mendengar kejadian bom di gereja di Makassar, kami atas nama Pemerintah Kota Tebingtinggi bersama seluruh Forkopimda, mengutuk ini dan kami nyatakan tidak ada satu agama pun yang menghendaki teror. Jangan kaitkan dengan agama, ini adalah oknum-oknum unsur pribadi yang tidak menghendaki kerukunan antar umat bergama terwujud di Indonesia," ungkapnya.
Umar mengajak semua berdoa agar aktor pelaku bom tertangkap sampai dalang dan akar-akarnya.
"Kita menolak dan membenci perbuatan teror di tanah air. Kami juga meminta tokoh agama agar tidak terpancing isu berita hoax, ujaran kebencian yang sifatnya dapat merusak dan membuat nilai daripada kerukunan itu jauh. Marilah kita sama-sama waspada dan mengendalikan agar tidak terjerumus kepada perpecahan dan sama-sama kita memerangi terorisme," imbuh Umar.
"Mari kita jaga kota kita dengan sebaik-baiknya dan tentunya kerukunan antar umat beragama dengan wujud toleransi. Insyaallah sebentar lagi umat Kristiani merayakan Paskah dan umat Islam memasuki Bulan Suci Ramadhan," tutupnya.
Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama dipimpin masing-masing perwakilan agama Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu serta berfoto bersama. (Rls)