![]() |
Kepling IX Saiin |
MEDAN (Kliik.id) - Kepling IX Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, bernama Saiin memicu kericuhan antara Forum Umat Islam (FUI) dan panitia kesenian Kuda Kepang.
Camat Medan Sunggal, Indra Mulia memberikan reaksi keras atas tindakan kepling tersebut.
"Iya benar kejadiannya. sebenarnya keplingnya tidak punya etika. Jadi memang mungkin dia bertugas untuk membubarkan, itu karena tidak boleh adanya kerumunan di masa pandemi ini. Tapi perbuatan dia berlebihan," ujar Indra kepada wartawan, Kamis (8/4/2021).
"Dia sudah tidak bertindak sebagai kepala lingkungan, tapi sebagai aparatur, kenapa dia membawa-bawa massa," sambungnya.
Indra menegaskan akan memberikan sanksi hingga memberhentikan dari jabatan kepling.
"Jadi kita akan berikan sanksi. Kita kasih peringatan, selanjutnya mungkin akan ada pemberhentian. Kita masih menunggu pimpinan karena terkait ini kita harus laporkan," ujarnya.
Terkait kasus viral ini, kata Indra, pihak kecamatan sudah melaporkan kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution.
"Saya belum dipanggil, tapi saya melaporkan, karena laporan ini juga tidak dia (Kepling) laporkan, tapi pada saat bersamaan dilaporkan setelah viral," ucap Indra.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video berdurasi 2.20 menit yang menampilkan pertikaian beredar dan viral di media sosial (Medsos), Rabu (7/4/2021).
Dilihat dari akun media sosial Facebook Pujakesuma Sumut, video tersebut menunjukkan sekelompok ormas Islam berseragam dan memakai baret merat di Kota Medan membubarkan acara kuda lumping/kuda kepang yang berujung keributan.
Dalam video itu, tampak adu jotos antara anggota ormas dan warga yang menolak dibubarkannya kuda lumping tersebut.
Keributan berawal saat terjadi perdebatan antara seorang perempuan dan salah seorang anggota ormas, lantaran kegiatan itu ingin dibubarkan. Dia menyebut pertunjukan itu sudah biasa digelar di sana.
"Tiap pesta main ini (kuda lumping). Di mana-mana orang bebas," ujar perempuan berbaju biru di dalam video.
Akibat aksi itu, warga yang berada di lokasi terpancing emosi dengan ulah anggota organisasi itu. Keributan pun tidak bisa dihindarkan.
Dengan spontan para anggota ormas dan warga pun terlibat baku hantam.
Di narasi video juga disebutkan seni kuda lumping itu dibubarkan, karena dianggap syirik.
"Pertunjukan seni budaya jaranan atau biasa disebut jara kepang, (dianggap) ormas tersebut menganggap Syirik lalu dibubarkan. Beberapa saat kemudian salah satu anggota ormas tersebut maju dan meludahi wanita yang adu argument. Kontan, sejumlah warga emosi. Kerusuhan pun terjadi," ujar pengunggah video.
Informasi yang dihimpun, lokasi kejadian berlangsung di kawasan Ring Road, Kecamatan Medan Sunggal. Pihak kepolisian tengah mengusut kasus ini. (Rls)