Notification

×

Jokowi ke Bahlil Lahadalia: Jangan Cuma Urus Pengusaha Besar!

Rabu, 28 April 2021 | 17:35 WIB Last Updated 2021-04-28T11:09:58Z
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. (Foto: 20detik)
JAKARTA (Kliik.id) - Bahlil Lahadalia hari ini resmi menjabat Menteri Investasi. Dia juga merangkap menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Ini adalah sebuah amanah dari Bapak Presiden, kami sebagai pembantu presiden sudah barang tentu ini kita akan jalankan dengan sepenuhnya," tutur Bahlil usai mengucap sumpah jabatan sebagai Menteri Investasi, dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (28/4/2021).

Menurut Bahlil, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan tidak hanya mengurus investasi dari pengusaha besar tapi juga UMKM.

"Perintah Bapak Presiden kepada kami bahwa jangan hanya mengurus pengusaha-pengusaha yang besar-besar, mengurus juga UMKM," kata Bahlil.

Menurutnya hal itu bisa dilakukan dengan mengawinkan pengusaha-pengusaha besar dengan UMKM, pengusaha nasional dengan pengusaha daerah. Menurutnya dengan kolaborasi itulah bisa menjadi instrumen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Saya pikir sebagai awal ini yang perlu kami lakukan bahwa penciptaan lapangan pekerjaan adalah tugas yang paling berat," terang Bahlil Lahadalia.

Bahlil menjelaskan saat ini sektor investasi memiliki peran 30% dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Investasi menurutnya juga menjadi kunci untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi 16 juta masyarakat Indonesia yang membutuhkan pekerjaan.

Bahlil Lahadalia menilai peran dari Kementerian Investasi nantinya akan menjadi kunci utama untuk menghubungkan dan mensinergikan investasi dari luar maupun dari dalam negeri.

Kementerian Investasi juga akan menjadi penghubung kebijakan investasi dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

"Arahan Bapak Presiden dengan UU Cipta Kerja kepada kami bahwa kalau kita menahan izin orang atau investor itu sama dengan menahan pertumbuhan ekonomi nasional. Sama juga dengan menahan lapangan pekerjaan. Sama juga dengan menahan sumber-sumber pendapatan negara dan EODB kita akan tidak mengalami perbaikan," tuturnya. (Detik)
×
Berita Terbaru Update