Notification

×

Iklan

ALAMAK, PT Inalum Tak Kirim Bantuan Bencana Alam di Parapat

Senin, 17 Mei 2021 | 16:19 WIB Last Updated 2021-05-17T12:39:59Z
Perusahaan PT Inalum di kawasan Danau Toba
SIMALUNGUN (Kliik.id) - Meluapnya Sungai Batu Gaga Bangun Dolok Parapat di Kabupaten Simalungun sudah beberapa kali terjadi. Terakhir terjadi pada Kamis-Jumat (13-14/52021) hingga membanjiri kawasan Paparat.

Namun, tidak terlihat bantuan apapun yang diberikan pihak PT Inalum, salah satu perusahaan milik BUMN yang ada di kawasan Danau Toba.

Hal ini disampaikan salah satu warga Parapat B Sinaga (56), Senin (17/5/2021) sembari menganalisa sejumlah bantuan telah diberikan berbagai pihak diantaranya, PT WIKA di Parapat, warung nasi, warung kopi, Hotel dan Restoran, Perusahaan PT Japfa, PT AN dan PT TPL dengan truk bersama alat beratnya.

"Namun, pihak PT Inalum tak satu pun nampak memberikan bantuan di Parapat. Sementara truk kontainer dan truk berat lainnya juga melintas dari Jalinsum kota wisata kita in," ujar Sinaga.

Sinaga bersama warga berharap PT Inalum juga memberikan bantuan ke Daerah Simalungun Simalungun.

"Air Danau Toba yang disedot untuk turbin raksasa Inalum juga sangat berpengaruh bagi Danau Toba dan sekitarnya. Barang dan hasil produksi pun lintas Parapat, dan apakah kami harus melakukan aksi dulu biar Inalum itu tau siapa kita?," katanya mengeluhkan Inalum tidak pernah bantu apapun jika bencana alam terjadi di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon ini.

Saat dikonfirmasi kepada pihak PT Inalum T Sidabutar, dia malah menceritakan bantuannya di daerah lain seperti alat berat dan truk selain untuk operasional perusahaan, disiagakan juga untuk menangani bencana khususnya tanah longsor di Jalan Lintas Pintupohan-Bandar Pulau yang merupakan jalan lintas kabupaten dan daerah rawan longsor. 

Dugaan Rekayasa Hutan Kepentingan Inalum

Sebagai informasi, saat ini PT Inalum sedang mengerjakan jalan yang sudah putus akibat longsor di Ambar Halim (di jalan lintas Pintupohan-Bandar Pulau, Asahan).

Masalah yang di Parapat, Sidabutar mengarahkan untuk mengkonfirmasi ke bagian CSR Inalum di Paritohan, sembari mengirim nomor hp bagian CSR Inalum kantor Paritohan bernama Hendra.

Saat dikonfirmasi permasalahan lain terkait rekayasa hujan demi kepentingan Inalum yang bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC), juga tidak mendapat jawaban dari pihak PT Inalum tersebut.

Seperti diketahui, Direktur Eksekutif Operasi dan Produksi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Reinaldy Harahap, menyampaikan terima kasih kepada BPPT.

Dia mengatakan, sampai 26 Maret 2021, TMA Danau Toba berada pada level 903.20 meter, sedangkan level minimum di titik 902.40 meter agar PLTA dapat beroperasi secara normal.

Setelah hujan buatan yang dibuat melalui rekayasa cuaca atau operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berhasil menambah tinggi muka air (TMA) Danau Toba secara signifikan.

Di lain pihak, sebagaimana diketahui PT Inalum sendiri sekarang sudah menjadi BUMN.

"Alangkah baiknya bantuan sosial berupa CD dan CSR apalagi dalam situasi bencana alam, pihak PT Inalum jangan tutup mata melihat situasi di Kota Parapat, yang juga berada di jalan lintas untuk kebutuhan perusahaan mereka," ujar Sinaga. (AS)
×
Berita Terbaru Update