Pemandangan banjir di kawasan Kampung Semut, Kota Tebingtinggi. |
TEBINGTINGGI (Kliik.id) - Dalam suasana Idul Fitri 1442 Hijriyah, sebagian warga Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara malah disibukkan dengan banjir akibat meluapnya Sungai Padang, Minggu (16/5/2021) pagi.
Luapan air Sungai Padang merendam ratusan rumah warga di kawasan Kampung Semut, Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kota Tebingtinggi.
Kawasan ini menjadi salah satu daerah yang rutin menerima luapan air Sungai Padang. Termasuk pemandangan hari ini, banjir sudah merendam sebagian kampung yang berada di bibir sungai itu.
Kepala Lingkungan I, Azhari menyampaikan banjir terjadi lantaran kawasan hulu Sungai Padang di Simalungun terjadi hujan deras.
"Kalau di kita semalam hujan nggak terlalu deras. Di daerah hulu, Simalungun dan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai mungkin yang curah hujannya tinggi, makanya kita terima air disini. Sudah seperti biasa lah," kata Azhari saat dikonfirmasi.
Azhari menyampaikan, sekitar 300 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Semut terpaksa mengevakuasi barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi, mengingat permukaan air Sungai Padang meningkat mulai subuh pagi tadi.
"Kita siap berkordinasi dengan pihak BPBD soal masalah banjir atau pintu air. Tapi, mudah-mudahan siang atau sore ini air sudah surut dan tidak terjadi hujan di Tebingtinggi agar masyarakat bisa normal beraktivitas," ujarnya.
Terkait banjir yang rutin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tebingtinggi sendiri sudah membangun tembok penahan air di pesisir Sungai Padang, yang berada di Kampung Semut.
Namun, tembok penahan dengan beberapa pintu air tersebut belum dirasakan manfaatnya. Banjir masih rutin dirasakan warga Kampung Semut.
Alhasil tak sedikit masyarakat menilai proyek yang dikerjakan CV Kali Jeruk senilai Rp 981 juta lebih, bakal berakhir sia-sia.
"Tanggul tak efektif menahan air, karena air luapan sungai selama ini tetap masuk dari sejumlah pintu air," ujar seorang warga yang minta namanya tidak disebutkan. (Rls)