![]() |
Wali Kota Medan Bobby Nasution,dalam acara Pulang Kampung Digital yang digelar Detik Network secara virtual, Rabu (5/5/2021). |
MEDAN (Kliik.id) - Pemerintah Kota (Pemko) Medan telah mempersiapkan posko-posko pengawasan untuk menjalankan kebijakan peniadaan mudik.
Hal ini untuk mengantisipasi adanya warga dari luar kota selain kawasan Medan-Binjai-Deliserdang-Karo (Mebidangro) yang tidak mematuhi kebijakan tersebut.
"Pemerintah sudah melarang mudik, namun diperkirakan sebanyak 11 persen masyarakat melanggarnya. Karena itu kita terus melakukan sosialisasi dan pengawasan," ujar Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dalam acara Pulang Kampung Digital yang digelar Detik Network secara virtual, Rabu (5/5/2021).
Dari ruang Command Center Kantor Wali Kota Medan, Bobby didampingi Kadis Perhubungan Iswar Lubis, Kadis Komunikasi dan Informatika Medan Zain Noval dan Plt Kadis Kesehatan Syamsul Arifin Nasution.
Bobby menyebutkan, pengawasan ini akan dilakukan secara massif, termasuk dengan memberdayakan 2001 kepala lingkungan di Medan.
Dalam acara tersebut juga disinggung oleh penutupan sementara Kesawan City Walk (KCW).
Bobby menyebutkan, penutupan sementara ini dilakukan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 H dan mengantisipasi terjadinya konsentrasi masyarakat di KCW, terutama yang datang dari kawasan Binjai, Deliserdang dan Tanah Karo.
Sebab, Pemerintah Provinsi Sumut mengizinkan masyarakat yang bermukim di Medan, Binjai, Deliserdang dan Tanah Karo melaksanakan mudik pada masa larangan mudik berlangsung mulai 6-17 Mei mendatang.
"Penutupan ini bukan karena ada dibilang KCW ada melanggar protokol kesehatan. Kita pastikan, masalah pengamanan protokol kesehatan kita perketat terus. Seluruh pedagang kita vaksin, membuat jarak antar pedagang, pembatasan jam operasional. Kemarin, walau kita dibilang tutup jam 23.00 WIB, tapi jam 20.30 WIB sudah kita tutup pintu masuk ke KCW dan jumlahnya dibatasi tidak boleh lebih dari 350 orang yang masuk," katanya.
Bobby menyebutkan, KCW akan buka kembali setelah Lebaran. Sebab, dia tidak mau terjadi kerumuman karena masyarakat Mebidangro berdatangan. (Rls)