Notification

×

MIO Siantar-Simalungun Dukung Kapolda Berantas Peredaran Narkoba

Minggu, 27 Juni 2021 | 16:19 WIB Last Updated 2021-06-27T14:58:21Z
Ketua MIO Siantar-Simalungun, Horas Sianturi
PEMATANGSIANTAR (Kliik.id) - Ketua Media Independen Online (MIO) Siantar-Simalungun, Horas Sianturi memberikan apresiasi atas kinerja Polda Sumut bersama Polres Pematangsiantar dan Polres Simalungun yang telah mengungkap fakta penembakan terhadap wartawan Mara Salem Harahap.

Diketahui, pemilik Karaoke Ferrari Sujito selaku aktor utama pembunuhan, telah ditangkap bersama 2 pelaku lainnya. Tersangka bisa dikenakan pasal 338 dan 340 KUHPidana dan terancam hukuman mati.

"Terimakasih atas kinerja kepolisian dalam kasus ini. Kita juga apresiasi pernyataan Pak Kapolda untuk semua peredaran dan penyalahgunaan narkoba untuk ditumpas habis di Sumatera Utara ini," ujar Horas Sianturi dalam keterangannya, Minggu (27/6/2021).

Horas berharap agar Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak memerangi peredaran narkoba dengan tindakan nyata.

"Para anggota Polri dan jajarannya harus bersih dari narkoba, bersih dari indikasi penyalahgunaan wewenang, mengingat narkoba dapat merusak generasi anak bangsa. Itulah harapan kita," katanya.

Horas percaya bahwa Polres Kota Pematangsiantar dan Simalungun juga serius merazia lokasi hiburan malam dimana tempat seperti itu sering didapati adanya transaksi narkotika.

"Bersama kita katakan tidak pada narkoba, dimulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat dan kota kita," tutup Horas.

Diketahui, pembunuh wartawan Marsal adalah Sujito yang pernah mencalonkan diri sebagai Wali Kota Siantar tahun 2015 silam.

Tersangka lainnya, Yudhi alias YFP sebagai anggota Sujito yang bekerja sebagai Humas diskotik Ferrari. YFP disebut mentransfer Rp 15 juta untuk membeli senjata kepada A.

Lalu, pada 19 Juni Sujito kembali mentransfer Rp 10 juta kepada A dan Rp 5 juta kepada Y plus Rp 3 juta menyusul. Y menerima total uang Rp 8 juta dalam perkara pembunuhan ini.

Kasus penembakan terhadap Marsal didasari karena tersangka merasa sakit hati terhadap korban kerena minta jatah uang sebesar 12 juta per bulannya di Diskotik Ferrari. Sehingga, muncul niatan untuk menghabisi nyawa wartawan itu menggunakan senjata api. (Rls)

×
Berita Terbaru Update