 |
| Tiga pelaku pencurian di Labuhanbatu ditangkap polisi |
LABUHANBATU (Kliik.id) - Rumah orang tua dari seorang anggota polisi di Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut) Bripka Hafiz, dibongkar kawanan pencuri.
Aksi kawanan yang berjumlah 3 orang ini akhirnya berhasil diungkap dalam waktu singkat berkat adanya rekaman CCTV di lokasi kejadian.
Ketiga pelaku yakni, DSS alias Dodi (35) warga Padang Matinggi, Rantau Utara, SS alias Santo (28) warga Pulo Padang, Rantau Utara dan AP alias Dedek (24) warga Tebing Linggahara, Bilah Barat.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis (10/6/2021) malam. Korban yang merupakan pedagang pasar, mengetahui rumahnya dibongkar, Jumat (11/6/2021) pagi, saat pulang dari berdagang.
"Pelaku pencurian di rumah orang tua saudara Bripka Hafiz telah kita amankan. Ada 3 orang pelakunya. Salah satunya terekam dalam CCTV," ujar Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Parikhesit, kepada ketika wartawan, Selasa (15/6/2021).
Dijelaskan Parikhesit, kawanan maling ini masuk kedalam rumah, setelah berhasil merusak pintu belakang. Perusakan ini mereka lakukan dengan menggunakan pahat dan obeng.
"Seisi rumah kemudian diacak-acak kawanan ini. Tujuannya untuk mencari barang berharga milik korban," katanya.
Neberapa peralatan elektronik serta sejumlah perhiasan, senilai total Rp 10 Juta, dibawa kabur oleh ketiga pelaku. Selain barang berharga, beberapa dokumen penting milik korban, juga ternyata digondol oleh kawanan ini. Diantaranya dokumen berangkat haji, buku tabungan haji serta kartu keluarga korban.
"Jadi korban ini kebetulan pedagang di Pasar Glugur, yang berjualan mulai dari dini hari sampai pagi atau siang hari. Nah, mereka (pelaku) ini beraksi, sewaktu rumah kosong ketika ditinggal berjualan," kata Parikhesit.
"Anehnya selain barang berharga, para pelaku ini juga mengambil dokumen-dokumen penting milik korban. Entah karena kebetulan atau ada motif lain, ini masih kita dalami," sambungnya.
Penangkapan dipimpin oleh Kanit Resum Polres Labuhanbatu Iptu SM Lumbangaol pada Minggu (13/6/2021) sore, dari 2 lokasi berbeda.
"Awalnya kita menangkap Dodi dan Santo di Perlayuan, Pulo Padang. Dodi ini merupakan tersangka yang wajahnya terekam CCTV. Kemudian setelah kita kembangkan, malam itu sekitar pukul 8, kita kembali menangkap tersangka lainnya, Dedek, di Padang Matinggi," ujar Parikhesit.
Petugas terpaksa menembak kaki ketiga tersangka, karena ketiganya berusaha melawan petugas saat proses pencarian barang bukti.
"Kita terpaksa memberi tindakan tegas dan terukur kepada ketiganya, karena ketiganya berusaha melakukan perlawanan yang membahayakan keselamatan petugas, saat pencarian barang bukti," katanya.
Dari ketiga tersangka, polisi menyita beberapa barang elektronik milik korban yang dicuri pelaku sebagai barang bukti. Selain itu, polisi juga menyita pahat dan obeng, yang digunakan pelaku dalam peristiwa pencurian tersebut. (Rls)
.png)
