![]() |
Foto ilustrasi |
JAKARTA (Kliik.id) - Pada perayaan Idul Adha, banyak orang menyantap makanan hasil olahan daging kurban. Sebelum mengolah daging kurban, terdapat tips yang perlu kamu ketahui dari Pakar UGM.
Secara umum daging kurban memiliki tekstur yang lebih alot karena jeda waktu antara proses penyembelihan dan proses dimasaknya begitu cepat. Lantas apa saja tips menyimpan dan mengolah daging kurban?
Pakar produksi ternak dari Fakultas Peternakan UGM, Panjono, Ph.D., menjelaskan tata cara menyimpan serta mengolah atau memasak daging kurban dalam sebuah webinar beberapa waktu lalu.
"Masyarakat diharapkan langsung memasak daging hasil kurban tersebut (begitu diterima). Akan tetapi, jika daging kurban tersebut terpaksa untuk disimpan, maka perlu melakukan beberapa hal," terang Panjono seperti dikutip detikEdu dari laman resmi UGM https://www.detik.com/tag/ugm (19/7/2021).
Beberapa hal yang dimaksud Panjono di antaranya adalah:
1. Jangan mencuci daging segar
2. Giling atau potong daging menjadi ukuran kecil/ sedang sesuai rencana masak
3. Bagi gilingan/ potongan daging berdasarkan perkiraan kebutuhan sekali masak
4. Kemas daging giling/ potongan yang telah dibagi tersebut dalam kantong plastik atau wadah tertutup rapat, lebih bagus lagi kalau divakum
5. Taruh di dalam chiller beberapa saat, kemudian baru disimpan dalam freezer
6. Pindahkan dari freezer ke chiller terlebih dahulu sebelum diolah.
Adapun penjelasan bahwa daging yang hendak disimpan sebaiknya tidak dicuci. Sebab, jika dicuci maka akan memberi peluang bagi penyakit-penyakit yang berasal dari air mentah masuk kedalam daging.
Panjono juga memberikan tips tentang daging yang akan bertahan lama ketika dibekukan dalam freezer.
Namun Panjono memberi catatan bahwa sebelum dibekukan, perlu ditaruh di dalam chiller. Hal ini guna menjaga struktur daging agar tetap stabil dan bahkan bisa lebih empuk.
"Ketika mengalami proses pendinginan, daging akan mengalami proses rigor mortis (kejang-kejang). Oleh karena itu, daging sebaiknya dimasukkan ke chiller (bagian kulkas yang bersuhu 2-5 derajat celcius), agar proses pendinginan dapat berlangsung rata dan pembekuannya (daging dimasukkan ke freezer) juga terjadi mendadak," paparnya.
Menurut Panjono, pembekuan yang mendadak dan tidak merata bisa merusak struktur daging. Begitu juga sebaliknya ketika daging yang disimpan di freezer kemudian hendak digunakan atau dimasak.
Tips dari Panjono adalah daging sebaiknya dipindahkan dulu ke chiller agar proses thawing (pencairan) juga dapat berlangsung perlahan dan merata sehingga struktur daging senantiasa dapat tetap bagus ketika digunakan.
"Kalau thawing-nya mendadak, biasanya struktur daging rusak dan banyak drip (air beserta isi-isi plasma sel) yang keluar," tambah Panjono.
Sementara itu, Panjono juga turut memberikan tips terkait tata cara mengolah atau memasak daging tersebut, antara lain:
1. Daging harus dimasak dengan benar dan matang. Hal ini guna membunuh bibit-bibit penyakit yang kemungkinan terdapat dalam daging
2. Jika daging tersebut dipanggang, seperti dibuat menjadi sate dan lain sebagainya, buang bagian-bagian yang gosong atau kerak dari tempat pemanggangan.
Terakhir, Panjono berpesan agar bagian gosong dari proses pemanggangan atau pembakaran sebaiknya jangan dikonsumsi.
"Bagian-bagian yang item (dari daging panggang) itu sebaiknya jangan dikonsumsi, sebab tidak bagus untuk kesehatan," pungkas pakar Fakultas Peternakan UGM. (Detik)