![]() |
Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dan Ketua DPD PDIP Sumut Djarot Saiful Hidayat |
MEDAN (Kliik.id) - Ketua DPP yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Sumatera Utara (Sumut) Djarot Saiful Hidayat bersama Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, memiliki satu visi dalam melihat penanganan dan penanggulangan pandemi Covid-19.
Hal tersebut dicapai saat berlangsungnya silaturrahim antara DPD PDIP Sumut bersama Kapolda Sumut di Mapoldasu Jalan SM Raja Medan, Kamis (22/7/2021).
Satu visi tersebut diantaranya adalah, pertama pandemi Covid-19 merupakan ancaman yang serius bagi bangsa Indonesia karena mengandung efek domino yang begitu luas terutama di sektor ekonomi, sosial, keamanan dan politik.
Maka diperlukan kesadaran kolektif bagi semua pihak dan elemen masyarakat untuk bergandengan tangan menghadapi benaca non alam ini.
Kedua, bahwa pasien Covid-19 bukan penyakit yang memalukan dan aib, oleh karena itu tidak boleh malu dan dikucilkan oleh anggota masyarakat yang lain.
Kita harus membantu pasien Covid-19 yang sedang Isoman agar mereka kuat dan segera sembuh, tentu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Ketiga, masyarakat Sumut sangat antusias untuk melakukan vaksinasi, masalahnya adalah jumlah vaksin yang tersedia di Sumut sangat terbatas.
Karena itu kedua pimpinan di Sumut ini mendesak pemerintah pusat untuk sesegera mungkin mendistribusikan vaksi yang mencukupi di Sumut, tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa.
Di hadapan Kapolda, Djarot menyampaikan ucapan terima kasih telah menerima dirinya. Djarot mengajak semua pemangku kebijakan untuk merangkul semua pihak, terutama tokoh-tokoh masyarakat untuk terlibat aktif dalam penanganan covid ini.
"Tokoh-tokoh masyarakat harus berada dalam barisan terdepan untuk memberikan pelajaran dan keasadaran akan bahaya Covid, apalagi muncul anggapan di masyarakat yang menjadikan pasien Covid sebagai aib masyarakat, untuk itu diperlukan usaha semua pihak, agar jangan sampai Pasien Covid malah dikucilkan dan diberi stigma negatif," kata Djarot.
Djarot juga memberikan apresiasi kepada jajaran Polri yang ada di lapangan.
"Kerjanya luar biasa, setiap hari harus berhadapan dengan Covid, setiap hari harus mengatasi konflik yang mungkin terjadi akibat PPKM. Kita siap memback up bila diperlukan," jelasnya.
Djarot juga menyampaikan komitmen PDIP untuk bersama-sama menghadapi ancaman besar guna memutus mata rantai Covid-19.
"Harus saling bahu membahu, kami sebagai partai pemenang harus membantu Pemerintah dan Polri bersama-sama menyelesaikan ancaman ini," imbuh Djarot.
Selanjutnya, Djarot mengatakan bahwa Partai telah menugaskan kader yang duduk di DPRD terutama Ketua DPRD dan Ketua Fraksi untuk mengawal persoalan ini.
Terutama soal anggaran untuk penanganan Covid, harus betul-betul tepat sasaran, dan harus dapat mencari alternatif untuk memperoleh dana segar baik melalui dana hibah atau lainnnya yang tidak melanggar hukum.
Terakhir, Djarot menyampaikan progam DPD PDIP Sumut yang secara gotong royong memberi bantuan kepada pasien Covid-19 yang isoman.
"Terkait persoalan Pasien covid yang dianggap aib oleh anggota masyarakat maka kita berharap kepada masyarakat untuk tidak mengucilkan, kita harus bantu mereka, kirim makanan dengan cara tetap mematahui protokol kesehataan dan Masyarakat jangan menutup diri kepada pasien Covid-19," pungkas Djarot.
Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan bahwa semua harus bergandengan tangan menghadapi situasi ini, karena korban sudah bergelimpangan.
"Tanggungjawab Pemerintah dan lintas sektoral untuk terus membantu persoalan ini," ujar Irjen Panca.
Dalam kesempatan ini, Kapolda juga menyampaikan terimakasih atas kedatangan Djarot dan pengurus PDIP Sumut.
"Mudah-mudahan sulaturahmi ini membawa berkat, selaku Kapolda saya menyucapkan tetimakasih atas dukungan PDI Perjuangan yang selama ini telah berjalan dan mudah-mudahan terus berjalan karena Polisi tidak bisa bekerja sendiri, bangsa ini harus dijaga bersama-sama tidak ada yang hebat dan kuat, kecuali jika kita bersatu," ucap Panca.
Kesulitan polisi, kata Panca, bahwa pasien Covid harus disentuh dan tidak boleh diasingkan, dan dipastikan bahwa Pasien isoman tidak boleh keluar karena bisa menjadi pembawa Covid.
"Kita minta masyarakat melalui kepling membuka posko-posko, agar setiap pasein Covid dapat dibantu segala kebutuhannya secara cepat dan segera," pungkasnya. (Rls)