![]() |
Ekspor-impor di Pelabuhan Belawan |
MEDAN (Kliik.id) - Sektor industri Sumatera Utara (Sumut) yang mulai pulih setelah terpuruk akibat pandemi, turut mengerek impor bahan baku penolong.
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, impor bahan baku penolong per Mei 2021 tercatat senilai US$ 1,639 miliar atau naik 25,35% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$ 1,307 miliar.
Impor bahan baku penolong ini berkontribusi 81,78% terhadap total impor Sumut yang mencapai US$ 2,004 miliar.
Sementara itu, impor barang modal masih menyusut 20,92% menjadi US$ 156,842 juta dari tahun lalu senilai US$ 198,334 juta.
Sementara untuk impor barang konsumsi per Mei 2021 mengalami kenaikan 32,18% menjadi US$ 208,481 juta dari tahun lalu US$ 157,731 juta. Kontribusinya ke total impor Sumut sekitar 10,40%.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adyaksa, mengatakan, sejak awal tahun 2021, pergerakan industri Sumut memang sudah mulai menyesuaikan diri dengan pandemi Covid-19.
"Hal itu yang membuat industri mulai bangkit dan otomatis membuat permintaan bahan baku ikut meningkat. Jadi kenaikan impor bahan baku penolong beriringan dengan kondisi sektor industri kita," kata Laksamana, Selasa (6/7/2021).
Ia mengatakan, bagi industri, kondisi saat ini sudah lebih nyaman karena disokong oleh penanganan Covid-19 dan vaksinasi yang terus dikebut.
Hal itu, kata Laksamana, menjadi lampu hijau bagi dunia usaha untuk bergerak lagi dan bisa membenahi usahanya kembali yang terdampak pandemi.
"Tentu sangat bagus jika melihat sektor industri Sumut yang mulai bangkit. Kita sangat berharap sektor lainnya bisa ikut bergerak di periode-periode berikutnya dan nantinya akan berkontribusi terhadap perekonomian Sumut," ujarnya. (Rls)