![]() |
Foto ilustrasi |
JAKARTA (Kliik.id) - Langkah Apple yang menerapkan sistem keamanan anak baru di produknya mendapat kecaman. Salah satunya dari bos WhatsApp Will Cathcart.
Lewat kultwit-nya, Cathcart menyebut pendekatan sistem keamanan Apple ini sangat mengkhawatirkan, dan mereka (Twitter) tak akan menggunakan sistem yang sama, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Senin (9/8/2021).
Menurutnya WhatsApp punya sistem yang berbeda untuk memerangi eksploitasi anak, yaitu mengandalkan dari laporan pengguna dan tetap mengandalkan enkripsi layaknya Apple.
Hasilnya, selama 2020 WhatsApp melaporkan lebih dari 400 ribu kasus ke National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC).
Cathcart punya alasan tersendiri dalam mengecam sistem Apple ini. Yaitu masalah privasi pengguna, di mana Apple akan memindai semua foto yang akan diunggah ke iCloud, dan mencari foto-foto yang diduga merupakan eksploitasi anak.
Namun perlu dicatat juga, Facebook -- pemilik WhatsApp -- memang tengah berseteru dengan Apple. Yaitu saat Apple mengubah peraturan tracking iklan di iOS 14.5, yang menurut Facebook bakal merugikan pebisnis kecil.
Cathcart bukan satu-satunya yang mengkritik sistem baru Apple ini. Ada juga Matthew Green, associate professor di John Hopkins University, yang menyebut fitur tersebut bisa disalahgunakan oleh pemerintahan atau juga penjahat yang bisa menjebol keamanan Apple.
Diberitakan sebelumnya, Apple membuat fitur khusus untuk mendeteksi pelecehan anak dengan memindai foto yang ada di iCloud. Nantinya konten pelecehan yang ditemukan akan dilaporkan ke penegak hukum.
Pemindaian gambarnya ini didasarkan pada kriptografi khusus untuk mendeteksi tanda-tanda pelecehan anak yang ada dalam foto. Pemindaiannya sendiri baru akan terjadi jika foto tersebut akan diunggah ke iCloud.
Lalu jika foto yang dipindai ini terdeteksi sebagai pelecehan anak dari data kriptografi yang ada, maka fotonya akan dilaporkan ke Apple jika memenuhi syarat child sexual abuse material (CSAM).
Sebelumnya selama bertahun-tahun Apple menggunakan sistem hash untuk memindai gambar pelecehan anak yang dikirimkan lewat email, sama seperti sistem yang dipakai Gmail dan berbagai penyedia layanan email lain.
Namun dengan teknologi kriptografi baru ini, Apple bisa memindai dan mencari foto pelecehan anak sebelum foto tersebut dikirimkan ke pengguna lain, atau bahkan jika foto tersebut tidak pernah dikirimkan ke pengguna lain.
Apple meyakinkan bahwa mereka tidak akan menerima foto apapun yang tidak sesuai dengan database CSAM. Mereka pun tidak akan menerima metadata ataupun data visual lain dari foto yang tidak memenuhi syarat. (Detik)