![]() |
Foto ilustrasi |
JAKARTA (Kliik.id) - Tenaga kesehatan masih satu-satunya kelompok penerima dosis ketiga atau booster vaksin COVID-19. Pemberian vaksin ketiga ini ditujukan agar tenaga kesehatan makin terlindungi dari infeksi COVID-19.
Adapun jenis vaksin dosis ketiga yang diberikan untuk nakes adalah Moderna. Satgas IDI Prof Zubairi Djoerban menceritakan pengalamannya seusai disuntik vaksin Moderna.
"Alhamdulillah, saya telah mendapatkan dosis ketiga dan sampai sore ini belum merasakan efek samping apapun," katanya di akun Twitter pribadi miliknya seperti yang dilihat detikcom, Sabtu (7/8/2021).
Pemerintah sampai saat ini memperuntukkan booster tidak untuk khalayak umum mengingat keterbatasan pasokan vaksin dan juga masih ada lebih dari 160 juta penduduk sasaran vaksinasi yang belum mendapatkan suntikan.
Juru bicara vaksinasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi memohon agar publik menahan diri tidak memaksakan vaksinator untuk mendapatkan vaksin ketiga. Sebab masih banyak masyarakat lain yang belum mendapatkan vaksin COVID-19.
Nadia menambahkan pemberian vaksin booster ini tetap akan memperhatikan kondisi kesehatan daripada sasaran. Apabila yang bersangkutan alergi karena memang tidak boleh mendapatkan vaksin dengan platform mRNA, maka bisa menggunakan jenis vaksin yang sama dengan dosis pertama dan kedua.
"Rekomendasi dari ITAGI adalah saat ini kita dapat menggunakan platform yg sama atau berbeda untuk vaksinasi dosis ketiga. Pemerintah telah menetapkan akan menggunakan vaksin COVID-19 Moderna untuk suntikan ketiga untuk tenaga kesehatan, dikarenakan kita tahu bahwa efikasi dari Moderna ini paling tinggi dari seluruh vaksin yang kita miliki saat ini," sebut dr Nadia. (Detik)