![]() |
Togu Simorangkir saat diwawancarai usai pertemuan dengan Presiden Jokowi |
JAKARTA (Kliik.id) - Togu Simorangkir akhirnya bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Jumat (6/8/2021).
Tim 11 yang dipimpin Togu Simorangkir yang berjalan kaki dari Balige, Sumatera Utara ke Jakarta (lebih kurang 44 hari) itu bermaksud meneruskan aspirasi masyarakat Sumatera Utara (Sumut), khususnya orang Batak agar presiden menutup PT TPL yang dinilai merusak Kawasan Danau Toba (KDT).
Usai pertemuan itu, Togu menyampaikan, bahwa Presiden Jokowi telah mengetahui permasalahan lingkungan yang disampaikan oleh dirinya selaku perwakilan Tim 11.
Ia mengaku, status Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) tidak sejalan dengan aktivitas-aktivitas yang merusak lingkungan.
"Bapak Presiden mengatakan tadi kerusakan-kerusakan lingkungan yang sudah terjadi, mari kita tanami. Pemerintah siap memberikan bibit pohonnya, dan rencananya Presiden akan datang November atau Desember untuk melakukan penanaman bersama dengan Tim 11 dan masyarakat adat," kata Togu kepada wartawan.
"Pak Presiden juga mengatakan ada 15 tanah adat yang akan diselesaikan bulan ini. Tadi saya sudah melihat 5 yang sudah diselesaikan dan 10 lagi akan diselesaikan beliau dalam bulan ini. Ini kabar gembira untuk masyarakat adat di sekitar Danau Toba," ujarnya.
Togu menegaskan, dengan menjaga dan melestarikan Danau Toba, generasi mendatang bisa turut menikmati keindahan dan kelestariannya. Togu berharap semua pihak bisa turut menjaga kelestarian lingkungan di sekitar Danau Toba.
Presiden, kata Togu, juga sempat terkejut saat mengetahui bahwa banyak kerambah jaring apung (KJA) di Danau Toba adalah milik perusahaan. Presiden tadinya sempat mengira KJA itu adalah milik masyarakat.
"Kita berharap investasi-investasi yang di sekitar Danau Toba juga memerhatikan tentang lingkungan hidup, jangan hanya fokus mengeruk keuntungan tapi mengabaikan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan kehidupan di masa mendatang," pungkasnya. (Rls)