Notification

×

Mahfud MD: Ada 1.827 Konten Hoax COVID, 278 di Antaranya soal Vaksin

Kamis, 05 Agustus 2021 | 12:24 WIB Last Updated 2021-08-05T06:11:20Z
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud Md. (Foto: detikcom)
JAKARTA (Kliik.id) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud Md menyampaikan banyak hoax mengenai COVID-19 di media sosial (medsos).
Dia mengatakan peran media sangat penting untuk memberi pencerahan dan informasi yang benar kepada khalayak.

Mahfud memaparkan, sejak 23 Januari 2021 hingga 3 Agustus 2021, jumlah hoax tentang COVID mencapai 1.827 konten. Khusus tentang vaksin COVID-19 mencapai 278 hoax.

Pemerintah sudah melakukan take down terhadap sebagian besar konten hoax, namun konten hoax yang baru terus bermunculan.

"Nah, pada titik ini, peran teman-teman media sangat dibutuhkan, untuk mengimbangi dengan berita-berita yang kredibel dan mencerahkan publik. Jangan sampai justru tergoda untuk ikut membuat angle atau judul berita yang sensasional menyerupai hoax di media sosial," kata Mahfud dalam keterangan tertulis, Kamis (5/8/2021).

Hal itu disampaikan Mahfud saat diskusi virtual bersama Dewan Pers, pimpinan redaksi media dan pimpinan Asosiasi Pers. Mahfud meminta media mainstream untuk dapat menjaga diri dan tidak ikut menyebarkan informasi hoax yang beredar.

Mahfud ingin media mainstream bisa memberikan pemberitaan yang objektif dan menyejukkan masyarakat di tengah Pandemi COVID-19.

"Seharusnya media mainstream menjaga diri agar tidak ikut-ikutan menyebar sensasi dan hoax, agar lebih membuat pemberitaan yang obyektif dan menyejukkan serta memotivasi masyarakat," ucapnya.

Mahfud mengaku tidak masalah dengan teknik judul click bait yang digunakan media mainstream. Asal, lanjut Mahfud, tidak mengarahkan pembaca pada kesimpulan yang salah.

"Buat saya, (click bait-red) itu tidak masalah sepanjang yang dilakukan tidak mengarahkan pembaca untuk membuat kesimpulan salah atas judul berita itu. Apalagi kalau judulnya sudah jelas-jelas salah," ujarnya. (Detik)
×
Berita Terbaru Update