Notification

×

Satgas Covid IDI soal Penyebab Nakes Vaksin 'Kosong': Apa Kelelahan?

Rabu, 11 Agustus 2021 | 12:14 WIB Last Updated 2021-08-11T09:28:11Z
Ketua Satgas IDI Prof Zubairi Djoerban
JAKARTA (Kliik.id) - Ketua Satgas IDI Prof Zubairi Djoerban menyoroti kasus tenaga kesehatan (nakes) yang suntikan vaksin COVID-19 kosong kepada warga di Pluit, Jakarta Utara (Jakut). Zubairi mempertanyakan motif di balik suntikan vaksin COVID-19 kosong itu.

"Menyuntik vaksin kosong di Pluit adalah peristiwa serius. Harus diselidiki dengan jelas mengapa relawan nakes itu melakukan suntikan palsu. Apakah kelelahan, atau kemungkinan motif lain, seperti penimbunan vaksin, atau memang sistem kontrolnya yang tidak jalan?" kata Zubairi melalui akun Twitter @ProfesorZubairi, Rabu (11/8/2021).

Dia juga mengaku penasaran dengan jumlah suntikan nakes itu dalam satu hari. Jika memang sehari 500-an suntikan, menurutnya, faktor kelelahan bisa menjadi sebab suntikan vaksin kosong itu.

"Saya penasaran dengan jumlah suntikan nakes itu dalam satu hari--ketika melakukan suntikan palsu. Yakni 599 orang. Jika proses satu penyuntikan adalah 5 menit, maka butuh 2995 menit atau hampir 50 jam. Pasti nakesnya kelelahan melakukan 500-an suntikan hanya dalam satu hari," tuturnya.

Dia mengingatkan bahwa kasus ini mesti jadi perhatian. Termasuk mencari orang yang mendapat suntikan vaksin kosong itu.

"Yang harus jadi perhatian, bagaimana jika peristiwa ini tidak terjadi di satu tempat saja. Kita harusnya juga mencari, sebenarnya berapa banyak orang yang mendapat suntikan-suntikan vaksin kosong itu. Sehingga kita bisa tahu jumlah riil yang belum terproteksi vaksin," lanjutnya.

Suntik Vaksin Kosong

Sebelumnya diberitakan, dalam kasus suntik 'vaksin kosong' ini, polisi menilai ada kelalaian dari tersangka EO. EO adalah seorang relawan vaksinator yang berprofesi sebagai perawat di sebuah puskesmas di Jakarta Utara.

"Jadi karena kelalaiannya, memang menurut awal yang bersangkutan," kata Yusri.

Yusri menyebut EO telah menyuntikkan vaksin kepada 599 warga pada hari yang sama ketika kasus terjadi, Jumat (6/8/2021). Polisi masih mendalami hal ini. Namun, kepada polisi, EO mengaku dirinya telah lalai sehingga menyuntikkan 'vaksin kosong' ke pria berinisial BLP.

"Dia merasa lalai, dia tidak periksa lagi karena mungkin sudah diperiksa tapi kami masih dalami terus yang lain seperti apa," ucapnya. (Detik)
×
Berita Terbaru Update