JAKARTA (Kliik.id) - Potret kerumunan antrean vaksinasi COVID-19 di Medan, Sumatera Utara, viral di media sosial. Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito meminta program vaksinasi COVID-19 wajib memperhatikan detail pelaksanaan.
"Kembali kami imbau pemerintah daerah sebagai penanggung jawab pelaksana teknis program vaksinasi untuk memperhatikan detail-detail teknis seperti ini," tegas Wiku saat dihubungi, Rabu (4/8/2021).
Masyarakat diimbau untuk memperketat protokol kesehatan di tengah laju penularan Corona masih tinggi dan mewaspadai risiko tinggi COVID-19 di kerumunan. Hal tersebut demi menghindari potensi klaster baru COVID-19.
"Protokol kesehatan 3M bisa dikatakan sempurna jika dilakukan dengan prosedur yang benar dan dilakukan seluruhnya secara bersamaan untuk pencegahan penularan yang optimal," sambungnya.
"Sesuai instruksi presiden bahwa percepatan vaksinasi yang dilakukan harus diikuti dengan prosedur yang baik. Kita apresiasi antusiasme masyarakat untuk memproteksi dirinya bahkan untuk tujuan melindungi orang terdekatnya namun kita harus juga menimbang risiko penularan khususnya saat mengantri tersebut," pungkasnya.
Terpisah, pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengingatkan masa sebelum divaksin, saat divaksin, hingga menunggu jeda suntikan vaksin dosis kedua dan dua minggu pasca divaksinasi COVID-19 kedua adalah waktu rawan terinfeksi COVID-19.
"Risiko tertular keluar rumah dan mendekati kerumunan adalah 25 persen atau akan berpotensi bertemu 1 orang positif Corona dari setiap 4 orang," tegas Dicky. (Detik)