![]() |
Forum Guru Honor Indonesia Kota Medan, audiensi dengan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman di Balai Kota Medan, Senin (6/9/2021). |
MEDAN (Kliik.id) - Ternyata masih ada guru honorer di Kota Medan, Sumatera Utara, yang hanya menerima upah sebesar Rp 300.000 per bulan. Di tengah besarnya tanggung jawab mencerdaskan anak bangsa, justru pendapatan mereka sangat minim.
Hal itu terungkap dalam silaturahmi guru honorer yang tergabung dari Forum Guru Honor Indonesia Kota Medan, dengan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman di Balai Kota Medan, Senin (6/9/2021).
Para perwakilan guru honor tingkat Sekolah Dasar tersebut menyampaikan sejumlah keluhan terkait peningkatan kesejahteraan para guru honor serta peluang mereka untuk mendapat kesempatan mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), sebagaimana yang telah diprogramkan oleh pemerintah pusat.
"Prihatin sebenarnya, sebab masih ada guru honor yang terima upah 300 ribu per bulan," ujar Nita mewakili guru honor dalam rilis yang diterima, Selasa (7/9/2021).
Pihaknya meminta agar Pemerintah Kota (Pemko) Medan bisa lebih memperhatikan nasib para guru-guru honor ini.
"Kami yakin pak Bobby dan pak Aulia sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota bisa mewujudkannya," kata Nita.
Kemudian, terkait program pemerintah terkait seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), sebagaimana yang telah diprogramkan oleh pemerintah pusat, merupakan kesempatan dan peluang emas untuk para guru honor tersebut.
"Tentunya P3K menjadi peluang bagi para guru honor, dan kami berharap bisa mendapat kesempatan untuk mengikutinya," ucap Nita.
Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman menegaskan bahwa Pemko Medan saat bertekad untuk fokus dan perhatian dalam upaya peningkatan kesejahteraan para guru honor.
"Tekad Pemko Medan ke depan, bagaimana agar para guru honorer ini bisa memenuhi kebutuhan dan merasakan hidup sejahtera. Dan ini menjadi skala prioritas pemerintah dan satuan pendidikan agar bisa lebih memperhatikan kesejahteraan guru," ujar Aulia.
Pasalnya, lanjut Aulia, para guru honor juga diyakini memiliki potensi dan kemampuan yang sama pula dengan para guru ASN dalam mendidik anak-anak di sekolah dalam melahirkan generasi cerdas penerus bangsa.
"Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, juga harus mendapatkan apresiasi setimpal dengan upah layak," ujarnya. (Rls)