Notification

×

Waduh, Peneliti Brasil Coba Manfaatkan Racun Ular untuk Obat COVID-19

Rabu, 01 September 2021 | 08:35 WIB Last Updated 2021-09-01T02:38:47Z
Foto ilustrasi virus corona
JAKARTA (Kliik.id) - Baru-baru ini, peneliti asal Brasil menemukan molekul dalam racun ular mampu mengambat reproduksi virus Corona dalam sel monyet. Diharapkan, temuan ini dapat menjadi awal pengobatan COVID-19.

Hasil studi tersebut ditebitkan dalam jurnal ilmiah Molecules baru-baru ini. Disebutkan, molekul yang dihasilkan ular beludak jararacussu menghambat kemampuan virus untuk berkembang biak dalam sel monyet hingga 75 persen.

"Kami menunjukkan komponen racun ular ini mampu menghambat protein yang sangat penting dari virus," kata Rafael Guido, profesor Universitas Sao Paulo dalam laporannya, dikutip dari Reuters, Rabu (1/9/2021).

Molekulnya tak lain peptida atau rantai asam amino yang dapat terhubung ke enzim virus Corona yang disebut PLPro dan berperan penting dalam reproduksi virus, tanpa melukai sel lain.

Menurut Guido, peptida dikenal akan kualitas antibakterinya dan dapat disintesis dalam laboratorium. Dengan begitu, penangkapan dan pemeliharaan ular tidak perlu dilakukan.

Ditegaskan, bukan racun ular yang berpotensi menyembuhkan virus Corona, melainkan molekulnya yang sama.

"Kami waspada terhadap orang-orang yang pergi berburu jararacussu di sekitar Brasil, mengira mereka akan menyelamatkan dunia. Bukan itu!" ujar Giuseppe Puorto, herpetologis di Institut Butantan, Sao Paulo.

"Bukan racun itu sendiri yang akan menyembuhkan virus Corona," lanjutnya.

Menurut laporan dari Universitas Negeri Sao Paulo (Unesp), para peneliti masih akan melakukan evaluasi lebih lanjut terkait efisiensi dosis molekul dalam pencegahan virus Corona di fase awal.

Mereka berharap bisa menguji substansi tersebut dalam sel manusia, namun tidak memberikan batas waktu. (Detik)
×
Berita Terbaru Update