MEDAN (Kliik.id) - Wali Kota Medan Bobby Nasution, berharap Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim bersedia membuka blokir terhadap 55 guru SD yang telah tercatat sebagai guru penggerak.
"Yang paling penting yang saya sampaikan, guru penggerak, mohon izin guru kami, ingin kami sampaikan guru PAUD ada 11 yang masuk program guru penggerak, SD 55, SMP ada 40. Namun, ingin kami menceritakan masalah guru penggerak ini kesalahan dari internal kami sendiri, sampai hari ini khusus guru penggerak di Medan diblokir dari kementerian," ujar Bobby saat rapat koordinasi bersama Nadiem Makarim di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman, Medan, Senin (25/10/2021).
Dikatakan Bobby, sebanyak 55 guru penggerak tingkatan SD diblokir oleh Kemendikbud-Ristek, lantaran adanya mutasi yang dilakukan oleh Pemko Medan setelah guru tersebut mengikuti pelatihan program guru penggerak.
Seharusnya, kata Bobby, guru yang telah mendapat pelatihan program guru penggerak tidak boleh dimutasi. Sebab, sudah ada komitmen sebelumnya dengan Kemendikbud-Ristek.
"Memang ada kesalahan di kami, saat mutasi kemarin guru yang sudah mendapat pelatihan guru penggerak mendapatkan mutasi, jadi sampai hari ini guru penggerak diblokir. Namun sudah kami data, dari Plt kadis pendidikan dan wakil wali kota sudah bertemu Dirjen dan akan diupayakan membuka blokir," ujar nenantu Presiden Jokowi ini.
Sementara, untuk guru SMP dan PAUD, lanjut Bobby, tidak ada masalah. Ke depan, ia akan mengikuti komitmen yang telah dibuat oleh Kemendikbud-Ristek dengan lebih baik lagi.
"Nantinya komitmen yang telah dibuat oleh Kemendikbud-Ristek akan kami laksanakan lebih baik lagi," katanya. (Rls)