Dukung wisata, PT TPL serahkan Mushola Al-Musanif ke BP2LHK Aek Nauli. |
SIMALUNGUN (Kliik.id) - Pembangunan Mushola di Taman Wisata Primata Sibaganding, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun sebagai bentuk dukungan PT Toba Pulp Lestari Tbk (PT TPL) membangun fasilitas umum di lokasi wisata.
Bangunan Mushola dengan nama Mushola Al-Musanif ini diserahterimakan oleh pihak PT TPL yang diwakilkan oleh Humas Sektor Aek Nauli Bedman Ritonga serta Koordinator Community Development (CD) PT TPL Agam Sinaga pada Jumat (22/10/2021).
Turut hadir saat penyerahan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan diwakili oleh Balai Penelitian dan Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli beserta Detim Manik, sang Penjaga Taman Wisata Kera Sibaganding.
Bedman Ritonga selaku Humas PT TPL Sektor Aek Nauli mengatakan bahwa program ini adalah program Community Development/CSR dalam rangka untuk berperan aktif membantu pemerintah secara khusus untuk menjaga satwa.
"Program ini juga bertujuan supaya para wisatawan yang berkunjung tetap dapat berwisata dan juga bagi wisatawan muslim juga tetap dapat melaksanakan ibadahnya," ujar Bedman.
Bedman mengatakan, selain bantuan Mushola, PT TPL juga telah memberikan dukungan berupa Gapura Taman Wisata Kera Sibaganding, papan informasi, serta beberapa plang di sepanjang jalan menuju Taman Kera.
Sementara, Kepala Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli, Pratiara Lamin, menyampaikan terimakasih atas pembangunan fasilitas Mushola yang ada di taman wisata ini.
"Semoga dukungan dari PT TPL ini dapat memberikan fasilitas kenyamanan kepada wisatawan yang berkunjung ke Taman Wisata Kera Sibaganding ini." ujar Pratiara.
Pratiara juga berharap kedepannya fasilitas dari taman wisata kera ini dapat lebih meningkat dan memenuhi standart taman wisata.
Detim Manik, selaku Penjaga Taman Wisata Kera Sibaganding dan pelatih kera yang berada di taman wisata tersebut mengatakan bahwa dengan adanya Mushola ini, menjadi salah satu daya penarik wisatawan untuk berkunjung.
"Awalnya pengunjung singgah karena melihat Mushola dari kejauhan dan berhenti untuk beribadah. Lalu selesai beribadah, mereka bertanya mengenai lokasi ini dan tertarik untuk melihat taman wisata ini," ujar Detim Manik.
Detim juga menyampaikan kepada pengunjung diharapkan untuk tidak memberikan makanan dengan cara melemparkan di pinggir jalan lagi.
"Jadi kalau kita mau memberikan makanan itu bisa di taman ini saja, agar tidak mengganggu fasilitas umum dan keselamatan primatanya," katanya. (AS)