Foto ilustrasi |
JAKARTA (Kliik.id) - Corona di Inggris kembali mencetak rekor baru, lebih dari 50 ribu orang terinfeksi COVID-19. Pertama kalinya kembali menyentuh angka 50 ribu, penambahan tertinggi sejak 17 Juli.
Dikutip dari BBC, perdana menteri Boris Johnson kini mendesak banyak orang untuk mendapat vaksin COVID-19 booster saat waktunya tiba.
"Meskipun kasusnya tinggi, pemerintah akan melanjutkan rencana strategi vaksinasi, dan sekarang keadaannya jauh lebih baik daripada tahun lalu," jelas dia.
Inggris mencatat 52.009 kasus baru COVID-19 dan 115 orang meninggal dunia. Menurut Boris Johnson, kasus rawat inap dan kematian tetap rendah berkat vaksinasi Corona.
Kasus harian tertinggi sebelumnya di 17 Juli tercatat 54.674, pemicu lonjakan tersebut banyak klaster keluarga dan aktivitas penularan di dalam ruangan.
Akibat kembali mengalami lonjakan, dokter setempat mendesak pemerintah menyiapkan rencana lainnya, yang memungkinkan warga kembali bekerja dari rumah dan wajib memakai masker.
Sementara Boris mengimbau anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun untuk mendapatkan vaksin COVID-19 pertama mereka karena stok vaksin masih tersedia dalam jumlah yang besar.
Diperkirakan ada 4,7 juta dosis vaksin booster, yang akan diberikan setidaknya enam bulan setelah vaksinasi kedua, kini telah siap di Inggris.
Menurut Our World in Data per 19 Oktober, 73,7 persen warganya sudah mendapat vaksinasi COVID-19 dosis pertama. Sementara dosis kedua mencapai 67,6 persen dari populasi.
Adapun warga yang diimbau mendapat vaksin booster adalah:
Usia lebih dari 50-an
Pekerja kesehatan dan perawatan sosial garis depan
Orang dewasa dan lansia di panti jompo
Orang berusia 16-49 tahun dengan riwayat penyakit penyerta yang menempatkan mereka pada risiko lebih besar terkena COVID-19
Orang dewasa yang berbagi rumah dengan orang-orang yang rentan
Dosis harus diberikan setidaknya enam bulan setelah vaksinasi kedua, dan biasanya menggunakan vaksin Pfizer atau Moderna. (Detik)