Notification

×

250 KK Terendam Banjir di Medan Amplas, Bobby Perintahkan Normalisasi Parit

Rabu, 03 November 2021 | 15:14 WIB Last Updated 2021-11-03T16:48:13Z
Bobby Nasution meninjau banjir di Medan Amplas.

MEDAN (Kliik.id) - 
Sebanyak 250 Kepala Keluarga (KK) di Jalan Pertahanan, Gang Saudara, Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, terendam banjir setinggi lebih kurang 10 cm. 

Lokasi yang terendam banjir ini sudah 2 hari tak kunjung surut, dikarenakan hujan turun berturut-turut.

Seorang warga, Lastri, mengatakan, sepanjang tahun 2021 sudah 4 kali banjir terjadi. Namun, baru kali ini banjir tak kunjung surut selama lebih dari 24 jam.

"Biasanya usai hujan berhenti setelah jam 12 siang itu surut, tapi ini tidak, hujan terus, tanah pun gak bisa menampung air lagi," ujar Lastri di lokasi, Rabu (3/11/2021).

Wali Kota Medan, Bobby Nasution turut meninjau lokasi banjir yang menerpa Kelurahan Timbang Deli. Selain ingin mengetahui yang menjadi penyebab banjir, peninjauan yang dilakukan Bobby guna melihat kondisi warga.

"Berdasarkan hasil penyusuran yang dilakukan, kami mendapati penyebab banjir akibat kapasitas parit inpres sudah tidak memadai lagi menampung debit air hujan," ujar Bobby.

Menantu Presiden Jokowi itu pun menginstruksikan kepada jajaran Dinas PUPR, Kecamatan Medan Amplas dan Balai Jalan agar segera mengatasinya. Ia meminta Balai Jalan untuk membuat bak kontrol di bawah Jembatan Fly Over Amplas.

"Pembuatan bak kontrol ini dilakukan untuk memudahkan Pemko Medan saat melakukan proses pembersihan drainase nantinya," ujarnya.

Bobby juga menginstruksikan Dinas PUPR Kota Medan agar menghitung kembali kapasitas parit inpres yang berada di Jalan Pertahanan tersebut.

"Saya mau ini langsung dilakukan pengerjaannya sesegera mungkin, agar masyarakat ini tidak kebanjiran lagi. Untuk jajaran Kecamatan Medan Amplas, saya minta agar tetap memantau ini dan terus mengadakan normalisasi parit bekerjasama dengan jajaran Dinas PUPR," jelasnya.

Ia meminta kepada Plt Kadis PUPR untuk menghitung kembali jumlah dari kapasitas parit inpres guna mengetahui apakah masih memadai atau tidak untuk menampung debit air. Di samping itu, kata Bobby, banjir yang terjadi ditengarai akibat terjadinya penyumbatan di tengah parit.

"Jika dilancarkan di tengah, apakah berdampak di hilirnya. Untuk memastikannya harus dilakukan penghitungan ulang kapasitas parit inpres," ungkapnya.

Sementara, Camat Medan Amplas Edi Mulia Matondang menjelaskan, banjir sudah berlangsung dua hari akibat luapan dari parit yang berada di wilayah Deliserdang.

Dikatakan Edi, ketinggian air sekitar 10 cm, selain menggenangi jalan, juga memasuki rumah warga.

"Seharusnya air sudah surut namun karena ada sejumlah sumbatan yang terjadi di bawah Jembatan Fly Over Amplas menyebabkan terjadinya perlambatan," jelasnya. (Rls)
×
Berita Terbaru Update