 |
| Banjir yang menggenangi inti Kota Tebingtinggi, Sumut. |
Pantauan di lokasi, terlihat ratusan rumah di 5 kecamatan di Kota Tebingtinggi kembali terendam banjir yakni Kecamatan Rambutan, Tebingtinggi Kota, Bajenis, Padang Hilir dan Kecamatan Padang Hulu, terdampak banjir.
Banjir disebabkan tingginya curah hujan hampir semalaman, sehingga debit air dari hulu sungai tidak bisa menampung air dan meluap ke pemukiman rumah warga.
Lokasi banjir terparah di Kecamatan Rambutan, Kecamatan Tebingtinggi Kota dan Kecamatan Bajenis, tepatnya di Kelurahan Sri Padang, Kelurahan Bandar Utama dan Kelurahan Badak Bejuang. Ketinggian air mencapai 50-70 sentimeter.
Salah seorang warga, Risky Damanik mengatakan, air mulai masuk ke rumah sekitar pukul 04.00 WIB. Dirinya mulai was-was karena takut air banjir semakin naik.
"Banjir dikarenakan meluapnya kembali Sungai Padang. Dalam satu bulan ini banjir sudah lima kali masuk ke pemukiman rumah warga," ujarnya.
Untuk sementara, kata Risky, dirinya masih tetap bertahan di rumah dan belum mengungsi, karena belum adanya tenda pengungsian dan dapur umum yang didirikan oleh pemerintah kota, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebingtinggi.
"Apabila air semakin tinggi, terpaksa saya bersama keluarga akan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi," katanya.
Senada, warga lainnya Achin juga mengaku was-was air banjir semakin naik. Apalagi curah hujan sangat tinggi belakangan ini.
"Saya berharap pemerintah kota segera mencari solusi persoalan banjir di Kota Tebingtinggi," katanya.
Menurut pantauan, belum terlihat petugas BPBD Kota Tebingtinggi berada di lapangan. Kepala BPBD Kota Tebingtinggi Wahid Sitorus belum dapat dikonfirmasi. (Rls)
.png)
