Foto ilustrasi |
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyebutkan, bahwa pembahasan jalur alternatif tersebut sudah final.
Sebagian ruas jalannya telah tersedia, hanya perlu perbaikan sehingga bisa dilintasi kendaraan.
Edy memastikan rute jalur alternatif Medan-Berastagi yang akan dibangun jaraknya lebih pendek dari panjang jalur utama selama ini.
"Sudah diputuskan, tinggal nanti kita kerjakan. Sudah ada jalannya, dalam proses dan segera akan dibangun. Lebih pendek dari jalannya ini. Pemprov hanya mampu bangun lebarnya 6 meter," ujar Edy dilansir dari Tribun Medan, Jumat (26/11/2021).
Tak hanya itu, kata Edy jalur alternatif tersebut nantinya akan melintasi kawasan berstatus hutan lindung. Pemprov Sumut telah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) agar mendapat izin menggunakan kawasan tersebut menjadi jalur alternatif Medan-Berastagi.
"Nanti ada pembebasan hutan, 7-8 hektar itu melewati jalan hutan lindung. Sedang kita surati ibu Siti Nurbaya," katanya.
Sementara, Kepala Dinas (Kadis) Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Sumut, Bambang Pardede menjelaskan bahwa jalur alternatif Medan-Berastagi yang akan dibangun dan diperbaiki, mulai dari kawasan Tuntungan hingga tembus ke Berastagi.
"Arah Medan Tuntungan, 55 kilometer langsung ke Berastagi," kata Bambang.
Diketahui, sejumlah titik di jalur Medan-Berastagi, rawan terjadi longsor yang menyebabkan badan jalan tertutup material batu dan tanah.
Beberapa waktu lalu, peristiwa longsor di kawasan Sibolangit, tepatnya di KM 36, Tikungan PDAM Tirtanadi, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, menimbulkan korban tewas, akibat bongkahan batu raksasa dari atas tebing jatuh dan menimpa satu unit mobil yang melintas. (Rls)