Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon menutup pelatihan kader pratama DPC PDIP Asahan. |
"PDI Perjuangan hadir di tengah rakyat untuk merasakan apa yang dialami masyarakat. Ketika masyarakat sedang sakit dan susah, kader PDI Perjuangan hadir. Begitu juga ketika masyarakat sedang senang PDI Perjuangan juga ada sehingga PDI Perjuangan ada ketika masyarakat sedang susah dan senang," kata Rapidin.
Pada kesempatan ini, Rapidin secara resmi menutup pelaksanaan Pendidikan Politik Kader Pratama yang berlangsung sejak Jumat (26/11/2021) hingga Minggu (28/11/2021).
Rapidin meminta 7 anggota Fraksi PDIP DPRD Asahan agar memanfaatkan kegiatan sosialisasi perda (Sosper) dan reses untuk menyerap aspirasi rakyat dan mensosialisasikan program-program PDIP.
"Saya yakin mereka (anggota Fraksi PDIP DPRD Asahan) mampu untuk melaksanakan program partai," kata Rapidin.
Rapidin juga mengungkapkan bahwa Ketua umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri melarang keras bagi kader untuk melakukan korupsi khususnya dalam perekrutan calon kepala daerah.
"Saya ingatkan jangan ada coba-coba melakukan tindak pidana korupsi, sanksinya tegas dan saya berharap jangan ada yang melakukan korupsi," kata Rapidin.
Mantan Bupati Samosir ini menegaskan PDIP bukan partai anti Islam karena PDIP merupakan partai terbuka bagi semua agama dan golongan.
"Kalau ada yang mengatakan bahwa PDI Perjuangan partai anti islam itu adalah hoaks dan itu sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak ingin PDI Perjuangan besar," kata Rapidin.
Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Djumiran Abdi, Aswan Jaya, Sarma Hutajulu, Ipah Alatas dan Bendahara DPD Meriahta Sitepu.
Acara juga dirangkaikan dengan pemberian tali asih dan sejumlah bantuan kepada masyarakat diantaranya, lampu solar cell beras dan tali asih untuk anak anak yang akan dikhitan. (Rls)