Foto ilustrasi. (detikcom) |
Menteri Komunitas Michael Gove mengatakan bahwa negara itu menghadapi "situasi yang sangat mengkhawatirkan" karena varian Omicron menyebar dengan cepat, dengan jumlah kasus berlipat ganda setiap dua hingga tiga hari di Inggris.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (11/12/2021), otoritas Inggris melaporkan total 58.194 kasus baru COVID-19 pada hari Jumat (10/12) waktu setempat.
"Kita tahu bahwa kita memiliki jumlah infeksi COVID-19 tertinggi di Inggris yang tercatat hari ini sejak 9 Januari ketika ada 59.937 kasus," kata Gove kepada wartawan setelah bertemu dengan para pemimpin wilayah Inggris.
Dia menambahkan, 30 persen kasus yang dilaporkan di London sekarang adalah varian Omicron, sementara virus tersebut baru diidentifikasi di Inggris dua minggu lalu.
Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon memperingatkan bahwa "kita mungkin menghadapi - kita mungkin mulai mengalami - potensi tsunami infeksi".
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan bahwa jika tren ini berlanjut, mereka memperkirakan Omicron akan menjadi varian dominan di Inggris pada pertengahan Desember, dengan lebih dari satu juta infeksi pada akhir bulan ini. Sejauh ini ada 1.265 kasus Omicron yang dikonfirmasi.
UKHSA juga mengatakan bahwa analisis awal dari sekitar 500 orang yang dikonfirmasi terinfeksi Omicron menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca dan Pfizer "memberikan tingkat perlindungan yang jauh lebih rendah terhadap infeksi simtomatik", dibandingkan dengan varian Delta.
UKHSA menambahkan bahwa dosis booster tampaknya sangat meningkatkan perlindungan ini menjadi 70 hingga 75 persen, katanya, seraya memperingatkan ukuran sampel yang kecil seperti itu harus diperlakukan dengan hati-hati.
Inggris memiliki salah satu jumlah korban tewas tertinggi di Eropa akibat virus Corona, yakni sebanyak 146.255 orang, sementara tingkat kematian belum meningkat dalam seminggu terakhir.
Perdana Menteri Boris Johnson pada hari Rabu (8/12/2021) mengumumkan serangkaian pembatasan yang lebih ketat yang disebutnya "Rencana B", termasuk wajib mengenakan masker di museum, teater, dan bioskop mulai Jumat (10/12/2021) dan panduan untuk bekerja dari rumah mulai Senin (13/12/2021) mendatang. (Detik)