Tiga pelaku tawuran yang mengakibatkan seorang korban tewas. |
MEDAN (Kliik.id) - Tiga orang pria yang terlibat tawuran di Desa Saentis, Kecamatan Percut Seituan Kabupaten Deliserdang, Sumut, diringkus polisi.
Ketiganya yakni Merdi Tri Anggra (21) warga Jalan Kali Serayu Desa Saentis Kecamatan Percut Seituan Deliserdang, Sofyan Hanafi (26), warga Jalan Semar Desa Saentis, dan M Rasid (20) warga Jalan Kali Serayu Desa Saentis.
Tawuran ini mengakibatkan satu korban tewas bernama Alfiansyab Najid. Ia ditemukan tewas dengan luka pada bagian dada akibat senapan angin yang ditembak oleh tersangka Merdi.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan, tawuran tersebut merupakan perang antar geng motor.
"Merdi sendiri merupakan ketua geng motor Neleng, sedangkan Sofyan dan Rasid, anggotanya. Korban tewas merupakan anggota geng motor lain," ujar Hadi saat dikonfirmasi, Selasa (28/12/2021).
Hadi menjelaskan, tawuran terjadi karena Merdi emosi setelah rumah orangtuanya diserang dan dilempari batu oleh korban Alfiansyah Najib.
"Selanjutnya, Merdi bersama rekan-rekannya yang berjumlah sekira 30 orang menganiaya korban hingga meninggal dunia," ujarnya.
Dari hasil autopsi rumah sakit, kata Hadi, ditemukan sebutir peluru yang bersarang di tubuh korban.
Polisi juga mengamankan barang bukti berupa 1 buah ketapel, 1 buah parang, 18 busur panah panjang, 13 busur panah ukuran kecil dan 1 buah senapan angin.
"Para tersangka dijerat Pasal 338 YO 170 ayat 2 KUHPidana," kata Hadi.
Saat ini, pihak kepolisian sudah mengantongi identitas pelaku lainnya dan masih dalam pengejaran.
"Kami mengimbau para pelaku lain untuk menyerahkan diri, karena tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan tindakan tegas dan terukur berupa penembakan," katanya.
Diketahui, tawuran geng motor pecah di Jalan Abiyoso, Desa Saentis, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumut, Minggu (26/12/2021) dini hari.
Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol M Agustiawan mengatakan, tawuran pecah sekitar pukul 05.30 WIB. Polisi yang mendapat laporan turun ke lokasi untuk membubarkan pemuda yang terlibat tawuran.
"Akibat bentrokan, satu orang meninggal dunia. Korban yang mengalami luka tembak di bagian dada sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong," kata Agustiawan. (Rls)