Notification

×

Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat Desak Polda Sumut Tangkap Dewa Perangin-angin

Senin, 21 Maret 2022 | 17:13 WIB Last Updated 2022-03-23T12:06:55Z
Dewa Perangin-angin.
MEDAN (Kliik.id) - 
Mantan penghuni kerangkeng milik Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin-angin menuntut keadilan ke Polda Sumatera Utara (Sumut).

Dalam keterangan yang diterima, Senin (21/3/2022), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), mendesak Polda Sumut segera menangkap anaknya Terbit, Dewa Perangin-angin.

"Buat Dewa Perangin-angin, kenapa belum ditangkap? Serahkan diri saja, sudah banyak korban yang disiksa," ujar mantan penghuni kerangkeng, yang disampaikan oleh Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi.

Menurut pengakuan mereka, kata Edwin, sudah banyak korban yang teraniaya dan tewas akibat diduga disiksa oleh Dewa Peranginangin dan algojo Terbit Rencana.

Para korban pun meminta ganti rugi kepada Terbit Rencana dan keluarga, karena diduga sudah memperbudak dan menyiksa para penghuni kerangkeng.

"Ganti rugi hak para penghuni, cacat permanen dan sampai ada yang meninggal dunia," ujarnya.

Selain itu, LPSK juga menyarankan para korban penyiksaan agar dapat memberikan kesaksian dan membuka segala perbuatan keji yang terjadi di kerangkeng tersebut.

Sementara, dalam wawancara dengan korban kerangkeng, LPSK juga menemukan fakta lain. Dimana, adiknya Terbit, Sribana Perangin-angin yang menjabat Ketua DPRD Langkat, mengetahui ada korban tewas akibat penyiksaan.

LPSK menyesalkan sikap dari Sribana, yang sampai sekarang masih diam, dan tidak melakukan tindakan.

"Dari keterangan para penghuni kerangkeng, Sribana Peranginangin tahu adanya korban tewas di kerangkeng tersebut. Peristiwa tewas terjadi pada tahun 2019-2021," katanya.

Dalam temuan LPSK, Dewa Perangin-angin yang merupakan anak Terbit Rencana adalah pelaku paling sadis menyiksa para penghuni kerangkeng.

Dewa diduga melakukan penyiksaan keji kepada penghuni kerangkeng, mulai dari memukuli dengan selang, palu dan menyuruh minum air kencing. (Rls)
×
Berita Terbaru Update