Notification

×

Warga Asrama Kodim Tebingtinggi Resah Pembangunan Perumahan Berdampak Banjir

Selasa, 19 April 2022 | 12:46 WIB Last Updated 2022-04-19T17:04:10Z
Camat Padang Hilir, Ramadhan Barqah Pulungan bersama warga menjumpai perwakilan pengembang perumahan.
TEBINGTINGGI (Kliik.id) - 
Warga Asrama Kodim, Lingkungan IV, Kelurahan Tambangan Hulu, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebingtinggi, resah akibat rumahnya digenangi air setiap turun hujan.

Setiap hujan turun, lingkungan mereka selalu digenangi air, bahkan air masuk ke rumah hingga setinggi lutut orang dewasa.

Warga menduga genangan air diakibatkan pembangunan perumahan 'Tebing Berlian Indah' yang berada tidak jauh dari lokasi.

Di lokasi perumahan, dibangun gorong-gorong dan timbunan tanah yang diduga menyebabkan air tersumbat dan mengalir ke pemukiman warga.

Akibat keresahan ini, puluhan warga mendatangi Kantor Camat Padang Hilir, Jalan Syech Baringin, Selasa (19/4/2022), untuk menyampaikan keluhan mereka.

Warga diterima langsung oleh Camat Padang Hilir, Ramadhan Barqah Pulungan didampingi Lurah Tambangan Hulu, Melly Harahap serta kepling setempat.
Banjir yang menggenangi lingkungan warga.
Di hadapan Camat, salah seorang warga bermarga Tarigan mengatakan, dirinya berdomilisi disana sudah hampir 45 tahun, namun tidak pernah ada banjir.

"Begitu ada pembangunan perumahan, daerah kami langsung banjir setiap turun hujan. Kami menduga akibat adanya gorong-gorong dan timbunan tanah di lokasi," katanya.

Warga lainnya, Alexander Silitonga, mengaku sudah mengecek ke lokasi perumahan guna mencari permasalahan banjir. Ia juga telah menjumpai humas bermarga Sinaga.

"Humas marga Sinaga telah saya jumpai, namun sampai sekarang belum ada penyelesaian. Saya minta Pak Camat pedulikan kami," ujar pensiunan TNI ini.

Camat Padang Hilir, Ramadhan Barqah Pulungan langsung merespon keluhan warga dan mengajak warga ke lokasi untuk mengecek gorong-gorong yang dimaksud.
Lokasi gorong-gorong yang diributi warga.


Setibanya di lokasi, Camat disambut perwakilan pengembang yang mengaku sebagai kepala marketing.

Disana, sempat terjadi perdebatan antara warga dengan perwakilan pengembang.

Warga meminta pengembang agar segera menghancurkan gorong-gorong, membersihkan batu dan tanah serta membangun parit. Namun, perwakilan tidak dapat memberikan jawaban pasti, lantaran pihak berwenang tidak berada di lokasi.

Camat yang langsung memediasi perdebatan, akhirnya berhasil menenangkan kedua pihak. Pengembang pun berjanji akan menyelesaikan persoalan ini dalam waktu seminggu. (Rls)
×
Berita Terbaru Update