 |
| Ketua Umum Partai Demokrat AHY dan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. |
AHY didampingi istri, Annisa Larasati Pohan, dan Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Lokot Nasution, dalam kunjungan bertajuk silaturahmi itu di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman, Medan.
Di sana, AHY dan rombongan dijamu Edy dan istri Nawal Lubis makan malam. Tampak sejumlah pejabat OPD Pemprov Sumut turut mendampingi Edy.
Kepada wartawan, AHY menyanjung tinggi Edy, pemimpin Sumut yang pada Pilgub Sumut 2018 lalu adalah usungan Partai Demokrat.
Putra sulung Presiden ke-6 RI SBY itu menilai Edy Rahmayadi orang yang sarat prestasi. Karena itu pula AHY sangat menghormati Edy. Apalagi di korps militer, dirinya adalah junior, sedangkan Edy Rahmayadi senior.
Di Sumut, lanjut AHY, Edy memiliki cita-cita luhur mensejahterakan masyarakat. Karena itu pula, Partai Demokrat berkomitmen mendukung suksesnya kepemimpinan Edy hingga akhir masa jabatan September 2023.
"Beliau memiliki niat dan cita-cita meningkatkan taraf hidup masyarakat Sumatera Utara. Sumatera Utara ini provinsi besar, 33 kabupaten/kota. Niat kami Demokrat adalah untuk mensukseskan pemerintahan beliau," kata AHY.
Lalu, saat disinggung soal agenda Pilgub Sumut 2024, AHY memastikan bahwa pihaknya akan terus mendukung Edy Rahmayadi merealisasikan program-program pembangunan yang belum terwujud.
"Niat kami sukseskan pemerintahan beliau dan harapannya di 2024. Ketika ada ikhtiar berikutnya dalam rangka melanjutkan yang belum tuntas, untuk beliau lanjutkan, Insya Allah kami terus support dan beri dukungan untuk keberlanjutan. Saya yakin beliau masih memiliki berbagai impian di Sumatera Utara," pungkasnya.
Sebelumnya, Edy Rahmayadi dalam sambutannya pada pelantikan pengurus DPD Partai Demokrat Sumut 2022-2027, Kamis (12/5/2022) lalu, mengisyaratkan permintaan dukungan ke Partai Demokrat.
"Kalau anda sudah 20 kursi, saya pun tenang," kata Edy yang disambut tepuk tangan kader Demokrat yang memenuhi Ballroom Hotel Santika Medan.
Begitu pun, Edy Rahmayadi yang juga mantan Pangkostrad itu memaksudkan pernyataannya tersebut merupakan hitungan matematis.
"Ini yang harus dikejar Lokot (Ketua Demokrat Sumut), bukan hanya teriak-teriak begitu-begitu aja. Memang kalau sudah Lokot bicara, artinya Lokot itu lengket," sebut Edy. (Rls)
