 |
| Pemerintah Korea Utara mulai memberikan vaksin Sinovac bagi para tentara di perbatasan negara. Ini menyusul merebaknya kasus COVID-19 di masyarakat. (detikcom) |
"Komando Karantina Darurat Nasional mulai memberikan vaksin China kepada tentara brigade Biro Keamanan Perbatasan ke-31," kata seorang pejabat militer dari Pyongan Utara, dikutip dari Radio Free Asia, Kamis (19/5/2022).
Meski vaksinasi sudah diberikan kepada para tentara yang ditempatkan di provinsi Pyongan Utara dan Chagang, yang berbatasan langsung dengan Cina, ternyata cakupan vaksinasi negara tersebut masih rendah, kurang dari satu persen.
Vaksin Sinovac
Penyebaran virus COVID-19 di Korea Utara, diduga terjadi usai parade militer yang berlangsung pada 25 April 2022 lalu. Ketika itu, sejumlah tentara mengalami gejala demam tinggi dan pernapasan. Mereka kemudian dikonfirmasi positif COVID-19.
Kemudian pada awal Mei, virus tersebut menyebar dengan cepat di antara anggota Biro Keamanan Perbatasan dan tentara yang bertuga di seluruh wilayah perbatasan.
Atas dasar itu, delegasi Komando Darurat Karantina Nasional segera dikirim ke Cina untuk meminta bantuan vaksinasi COVID-19.
"Delegasi Komando Darurat Karantina Nasional mengunjungi Cina, berkomunikasi dengan perusahaan farmasi Cina, Sinovac, meminta kerja sama perdagangan dan dukungan untuk vaksin COVID-19," kata sumber yang sama.
Diketahui pihak Sinovac memberikan bantuan vaksinasi COVID-19 secara gratis.
"Vaksin dari Cina dibawa melalui jalur laut dan anggota Biro Keamanan Perbatasan serta para tentara di perbatasan, divaksin terlebih dahulu," tambah sumber tersebut.
Alasan pemerintah Korea Utara meminta bantuan vaksin Sinovac karena jenis vaksin ini bisa disimpan dan diangkut dengan suhu pendingan normal yakni 2 hingga 8 derajat Celcius. (Detik)
