 |
| Lokasi kebakaran. |
Peristiwa itu terjadi saat pemiliknya sedang bekerja di ladang.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu namun kerugian material diperkirakan mencapai sekitar Rp 700 juta.
Korban pemilik rumah masing-masing Komandan Harianja (61), Tommy Ritonga (38) dan Edy Ritonga (66).
Kasi Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Barimbing menjelaskan peristiwa kebakaran terjadi saat ketiga rumah dalam keadaan kosong karena penghuninya sedang bekerja di ladang.
Berdasarkan keterangan salah seorang saksi, Perayaan Pakpahan (72), kebakaran terjadi saat dirinya sedang berada di rumahnya dan mencium ada bau asap dari rumah tetangganya, Tommy Ritonga.
Curiga dengan bau asap tersebut, saksi lalu keluar rumah dan memberitahukan kepada tetangganya Pangeran Ritonga (44) yang saat itu berada disebuah warung di dekat kejadian.
"Mendengar laporan tersebut, mereka berdua berangkat untuk memeriksa dan ternyata api sudah menyala di bagian atap belakang rumah Tommy Ritonga," ujar Walpon dalam keterangannya, Jumat (13/5/2022).
Melihat hal tersebut, keduanya kemudian memanggil warga lain untuk berusaha memadamkan api. Sebelum warga lain berdatangan, api dengan cepat membesar dan merambat ke rumah seberangnya.
'Karena warga lain saat itu sedang bekerja di ladang masing-masing, warga yang tinggal di kampung pun tidak sanggup memadamkan api, sehingga api dengan leluasanya melalap ketiga rumah tersebut. Barang-barang pemilik rumah juga tidak bisa diselamatkan karena rumah dalam posisi terkunci," kata Walpon.
Selang satu jam kemudian, mobil damkar pun tiba di lokasi namun ketiga rumah sudah terlanjur hangus. Untuk menjaga agar api tidak merambat ke rumah yang lain, mobil damkar mematikan api di lokasi kejadian.
Para pemilik rumah yang menjadi korban hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa.
"Saat ini Tim Inafis Polres Taput dan Polsek Pangaribuan sudah melakukan olah TKP untuk melakukan penyelidikan penyebab kebakaran tersebut," kata Walpon. (Rls)
