Ketua DPD Repdem Sumut, Martua Siadari. |
Diketahui, Puan Maharani pernah menyampaikan kalimat "Jateng terkenal miskin dan warganya nyaris tak pernah mandi karena kesulitan air".
Sementara, akun Facebook bernama Budianta Pinem memposting komentar bertulis "Wanita pemimpin yang tidak bisa mengukur diri maka bicaranya selalu seperti nyaris kena ambeien".
Tulisan Budianta Pinem selaku Sekda Dairi itu dianggap tidak mampu memberikan teladan untuk menjaga sikap dan perilaku.
Menurut Martua, pernyataan Budianta di media sosial tidak hanya melecehkan pribadi Ketua DPR RI dan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, namun juga menyinggung semua kader PDIP.
"Saya kira, kedudukan beliau (Budianta) seorang pejabat pemerintah harus dievaluasi karena menimbulkan ketidakkondusifan di masyarakat," ujar Martua dalam keterangannya, Kamis (12/5/2022).
Martua didampingi Sekretaris Repdem Sumut, Hendra Gunawan telah menyampaikan surat keberatan ke Mendagri dan Menpan RB.
Ia juga menyayangkan pernyataan maaf secara pribadi yang disampaikan Budianta kepada Ketua DPC PDIP Dairi, Resoalon Lumbangaol.
"Di sana ia menyampaikan atas perintah Bupati untuk meminta maaf, bukan atas kesadaran sendiri," katanya.
Sebelumnya, Budianta Pinem mengaku akun facebooknya dihack (diretas).
Klarifikasi dilakukan Budianta dengan mendatangi Kantor DPC PDIP Dairi, di Jalan Ahmad Yani, Sidikalang, Dairi, Sumatra Utara, Selasa (10/5/2022) sore.
Kedatangannya bersama stafnya diterima Ketua DPC PDIP Dairi, Resoalon Lumbangaol dan pengurus lainnya.
Kepada wartawan usai pertemuan, Budianta mengaku akan melaporkan peretasan akun facebooknya itu ke Polres Dairi.
Resoalon akan menunggu laporan Budianta ke polisi. Karena DPC PDIP Dairi juga akan melaporkan Budianta ke polisi.
"Kami juga atas nama PDI Perjuangan akan mengadukan hal demikian ke Polres. Jadi dua-dua akan mengadukan hal tersebut," ujar Resoalan. (Rls)