Juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi. (detikcom) |
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menduga dua penyebab di balik munculnya hepatitis akut misterius adalah adenovirus atau SARS-CoV-2 virus penyebab COVID-19.
Merujuk data Inggris misalnya, 70 persen di antara kasus di sana positif adenovirus.
Sementara infeksi COVID-19 juga terdeteksi di 18 persen dari kasus hepatitis akut misterius Inggris.
Bagaimana dengan Indonesia?
Juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi memastikan pemerintah sudah melakukan tes COVID-19 dan sequencing adenovirus pada 15 pasien tersebut.
"Kalau untuk COVID-19 semua pasien negatif," beber dr Nadia kepada detikcom Rabu (11/5/2022).
"Sementara yang adenovirus masih dilakukan pemeriksaan sequencingnya," sambung dia.
Seperti diketahui, proses sequencing umumnya memakan waktu lebih banyak dibandingkan tes COVID-19. dr Nadia memperkirakan hasilnya baru bisa didapat maksimal 14 hari ke depan.
"10-14 hari (sequencing adenovirus)," pungkas dia.
dr Nadia sebelumnya mengimbau masyarakat untuk selalu mewaspadai gejala hepatitis dengan tiga keluhan awal yang banyak ditemukan meliputi:
Mual
Muntah
Diare
(Detik)