Notification

×

Iklan

Korut Laporkan 21 Kematian Baru di Tengah Wabah Corona

Sabtu, 14 Mei 2022 | 11:21 WIB Last Updated 2022-05-15T16:26:20Z
Kim Jong Un. (detikcom)
JAKARTA (Kliik.id) - 
Korea Utara (Korut) pada hari Sabtu (14/5/2022) melaporkan 21 kematian tambahan akibat 'demam', dua hari setelah negara itu mengumumkan kasus pertama COVID-19 dan memerintahkan lockdown nasional.

Media pemerintah Korut, KCNA melaporkan 174.440 kasus demam baru ditemukan pada hari Jumat (13/5/2022) dan 21 orang telah meninggal.

"Pada 13 Mei, 174.440 kasus demam baru dilaporkan secara nasional, 81.430 sembuh, dan 21 meninggal," kata laporan KCNA seperti dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (14/5/2022).

Laporan KCNA tidak merinci apakah para korban tersebut positif COVID-19, tetapi para ahli mengatakan negara itu tidak memiliki kapasitas pengujian massal.

"Jumlah orang sakit secara nasional adalah 524.440, di antaranya 234.630 sembuh total, 288.810 sedang menerima perawatan, dan jumlah kematian sejauh ini 27," tambah KCNA.

KCNA melaporkan, Korea Utara mengadakan pertemuan Politbiro keduanya minggu ini, diawasi oleh pemimpin Kim Jong Un, yang mengatakan wabah itu menyebabkan "kekacauan besar" di negara itu.
Sebelumnya pada Kamis (12/5/2022) negara itu mengkonfirmasi bahwa orang yang sakit demam di ibukota Pyongyang telah dites positif untuk Omicron, termasuk satu orang yang telah meninggal.

Itu adalah konfirmasi resmi pertama Korea Utara tentang kasus COVID-19 dan menandai kegagalan blokade virus Corona selama dua tahun yang dipertahankan dengan biaya ekonomi yang besar sejak awal pandemi.

Media pemerintah Korut mengatakan bahwa kematian itu "karena kelalaian, termasuk overdosis obat, karena kurangnya pengetahuan tentang metode pengobatan ilmiah."

KCNA melaporkan, Kim Jong Un mengatakan dia memiliki "keyakinan bahwa kita dapat mengatasi penyakit menular berbahaya ini dalam waktu sesingkat mungkin."

Negara itu telah mengumumkan lockdown secara nasional, dan Kim mengatakan mereka akan mengikuti model pencegahan virus seperti yang dilakukan China.

Korea Utara sebelumnya telah menolak tawaran vaksin COVID-19 dari China, serta dari skema Covax Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (Detik)
×
Berita Terbaru Update