Banjir rob di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. |
Ketua Forum Anak Belawan Bersatu (FABB), Khairil Chaniago menyatakan rasa kecewa terhadap Pemko Medan dan Provinsi Sumut yang terkesan lambat dalam mengentaskan persoalan yang telah terjadi bilangan tahun tersebut.
Mereka berencana melakukan aksi massa yang lebih besar lagi dari yang pernah dilakukan sebelumnya. Konsolidasi secara terpadu untuk mengerahkan ribuan massa aksi menuntut lambannya kinerja pemerintah dalam menuntaskan banjir rob di Belawan sedang dilakukan dengan target 10.000 orang.
Khairil menjelaskan, massa akan longmarch di sepanjang jalan utama Kota Belawan dan parade orasi di Jalan Tol Belmera, Belawan.
"Jika selama ini Kota Belawan tenggelam oleh air pasang laut, maka nanti kami akan tenggelamkan jalan tol Belmera dengan aksi massa. Saya berjanji akan membuat jalan tol menjadi lautan manusia dari warga Belawan dan sekitarnya yang selama ini suara dan harapannya telah terpasung oleh janji-janji pemerintah yang tak kunjung ditepati," ujar alumnus Institut Teknolagi Medan (ITM) tersebut.
Khairil menyebutkan, konsolidasi terkait banjir rob sudah dilakukan kepada beberapa pimpinan simpul masyarakat, baik yang ada di Belawan maupun kecamatan terdampak lainnya.
Pihaknya udah mendapat dukungan yang signifikan, termasuk koordinasi dengan para tokoh gerakan nasional juga sedang dirajut agar mereka ikut hadir dalam aksi massa dalam waktu dekat.
Sebelumnya, kata pemuda yang peduli pada lingkungan tersebut, ada enam tuntutan masyarakat Belawan yang telah disampaikan kepada Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, namun sampai sekarang belum ada respon yang jelas.
Karena itu, melalui aksi massa blokade jalan tol Belmera dalam waktu dekat ini, adalah bentuk ekspresi kekecewaan masyarakat Belawan atas bungkamnya Pemerintah Kota Medan dan Provinsi Sumut dalam menyelamatkan kota kecil yang telah berkontribusi besar bagi Indonesia, Sumatera Utara dan Kota Medan. (Mb/Rls)