![]() |
Suasana pembongkaran kuburan murid SD yang tewas diduga dianiaya teman sekelas. |
Berdasarkan hasil autopsi sementara, Tim Forensik Polda Sumut menemukan adanya memar di pipi kanan, dahi kiri dan perut korban. Kemudian ditemukan juga resapan darah pada tulang tengkorak belakang sebelah kiri.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan, memar itu diduga akibat adanya penganiayaan sebelum korban tewas.
"Adapun dari hasil ekshumasi dan autopsi sementara yang bisa kami sampaikan, ditemukan beberapa kejanggalan dari jenazah anak tersebut, tetapi tentu untuk lebih jelasnya masih terus dilakukan pemeriksaan dan penelitian secara intensif," ujar Hadi saat dikonfirmasi, Kamis (16/6/2022).
Hadi mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan hasil autopsi karena masih diteliti Tim Laboratorium Forensik Polda Sumut. Pihaknya akan menjelaskan hasil temuan jika sudah akurat.
"Jadi itu awal hasil sementara. Untuk lebih jelasnya, masih dilakukan penelitian," katanya.
Sejauh ini, Polres Binjai juga masih mendalami kasus yang menyebabkan tewasnya korban. Polisi juga akan secara khusus memeriksa 6 orang anak yang diduga melakukan penganiayaan agar tidak mengalami trauma.
"Pemeriksaan didampingi orang tua dan pendamping lainnya dan tak boleh dilihat orang di luar. Kita harus benar-benar menjaga anak ini supaya tidak takut yang akhirnya trauma," ujarnya.
Sebelumnya, Sat Reskrim Polres Binjai melaksanakan ekshumasi atau bongkar kuburan milik Muhammad Ikhsan Haminti (11), murid SD yang tewas diduga dianiaya teman sekelas.
Tindakan bongkar kuburan dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Kamis (15/6/2022).
Korban tewas pada Selasa (24/5/2022) lalu. Sebelum tewas, korban sempat mengaku kepada ibunya Santi Citra Dewi (37), bahwa sedang dalam keadaan sakit. Namun, akhirnya ibunya mendapat kabar bahwa anaknya tewas usai diduga dianiaya oleh 6 teman sekelasnya. (Rls)