![]() |
Setelah sempat mengalami penurunan, tren kasus COVID-19 di Indonesia kembali naik. Per Kamis (9/6/2022), total kasus baru yang dilaporkan mencapai 556 kasus. (detikcom) |
Meski begitu, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban meyakini bahwa Indonesia sudah memasuki fase endemi COVID-19. Hal ini dilihat berdasarkan sejumlah indikator epidemiolog yang membaik.
Namun, ia menegaskan COVID-19 merupakan penyakit yang dinamis. Pasalnya, kemungkinan kasus akan kembali naik.
"COVID-19 itu penyakit yang dinamis. Amat dinamis. Jadi, masih ada kemungkinan terjadi kenaikan. Harus tetap waspada dan taat prokes," tulisnya di akun Twitter pribadinya, dilihat detikcom, Jumat (10/6/2022).
Prof Zubairi mengungkapkan ada beberapa hal yang menandakan bahwa pandemi COVID-19 adalah penyakit yang dinamis. Misalnya angka positivity rate yang terus naik hingga kasus harian yang jumlahnya juga naik.
Nyatanya, kasus COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Kenaikan kasus ini juga diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menyebut adanya peningkatan kasus sebanyak 31 persen dari 30 Mei hingga 5 Juni 2022.
"Ini yang saya maksud pandemi Covid-19 itu dinamis," bebernya.
Adapun beberapa tanda COVID-19 dinamis menurut Prof Zubairi, yaitu:
Positivity rate mingguan naik sedikit-sedikit menjadi 3% ke atas.
Kasus baru harian > 500 (lebih dari 500), namun kasus mingguan masih < 3.000 (kurang dari 3.000).
Risiko penularan masih amat rendah, tapi cenderung naik.
Indonesia ada di nomor 45 dunia. (Detik)